Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima

Sekjen PBB Tegaskan Serangan Darat Israel ke Rafah tak Dapat Diterima
Anak-anak bermain di antara reruntuhan rumah yang hancur di Kota Rafah, Jalur Gaza bagian selatan, Selasa (30/4/2024). ANTARA FOTO/Xinhua/Rizek Abdeljawad/Spt.

jpnn.com - WASHINGTON - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres pada Senin (6/5) menyatakan bahwa serangan darat Israel ke Kota Rafah di Jalur Gaza bagian selatan "tak akan dapat diterima".

"Hari ini, saya memohon dengan amat sangat kepada pemerintah Israel dan pimpinan Hamas untuk berupaya sekeras mungkin demi mewujudkan kesepakatan yang sangat penting," kata Guterres menjelang pertemuannya dengan Presiden Italia Sergio Mattarella di Markas PBB, New York.

"Hal tersebut adalah kesempatan yang tak boleh disia-siakan, dan serangan darat ke Rafah tidak akan dapat ditoleransi karena dampak kemanusiaannya sangat besar dan dapat menyebabkan kawasan makin tidak stabil," ucap Sekjen PBB, menambahkan.

Kelompok perlawanan Palestina, Hamas, pada Senin malam menyatakan menerima usulan gencatan senjata di Jalur Gaza yang dirancang Mesir dan Qatar.

Namun, Israel menyatakan bahwa tawaran gencatan senjata dari Hamas gagal memenuhi tuntutan utamanya.

Kabinet perang Israel juga memutuskan melanjutkan rencana operasi militer di Rafah.

Mereka menyebut, hal tersebut untuk memberi tekanan militer kepada Hamas demi membebaskan semua sandera dan mencapai tujuan perang yang lain.

Militer Israel sebelumnya menginstruksikan warga Palestina yang mengungsi di bagian timur Rafah untuk segera mengungsi ke kawasan Al-Mawasi di pesisir selatan Gaza.

Sekjen PBB Antonio Guiteres menegaskan bahwa serangan darat Israel ke Rafah tidak akan dapat diterima.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News