Sekolah Jangan Kerek Nilai Siswa
Sabtu, 05 Mei 2012 – 08:02 WIB
Menurut Suyanto, cara ini justru bisa menjebak siswanya sendiri. Karena, siswa yang sejatinya belum menguasasi materi pendidikan di tingkat SD terpaksa diluluskan dan berhak masuk jenjang SMP. Jika ini terjadi, siswa yang bersangkutan tentu akan berat mengikuti pendidikan di tingkat SMP.
Baca Juga:
"Saya rasa jika persiapan benar-benar matang, tanpa dikatrolpun bisa lulus unas," tuturnya. Suyanto berharap unas SD bisa dijalankan serentak di seluruh Indonesia.
Selain memberikan rambu-rambu larangan kepada sekolah, Suyanto tidak lupa memberikan support kepada seluruh siswa SD yang akan mengikuti unas. Dia mengatakan, para siswa boleh merasa cemas ketika akan menghadapi ujian. "Cemas itu wajar," kata dia. Namun, dia meminta kecemasan itu tidak berlebihan. Kecemasan itu diharapkan sekaligus bisa menjadi pembakar semangat untuk lebih giat mengajar.
Suyanto lantas menjelaskan kurva tentang hubungan kecemasan dengan prestasi. Dia menuturkan, semakin tinggi kecemasan maka akan berpengaruh dengan tingginya prestasi. "Jadi prestasi ini memang didahului dengan kecemasan. Tetapi kecemasan ini harus mendorong pada upaya belajar," urainya.
JAKARTA - Setelah mengikuti perjalanan ujian nasional (unas) SMA dan SMP yang cukup bising dengan isu kebocoran, Senin pekan (7/5) depan giliran
BERITA TERKAIT
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja