Sekolah Jangan Kerek Nilai Siswa

Sekolah Jangan Kerek Nilai Siswa
Sekolah Jangan Kerek Nilai Siswa
JAKARTA - Setelah mengikuti perjalanan ujian nasional (unas) SMA dan SMP yang cukup bising dengan isu kebocoran, Senin pekan (7/5) depan giliran siswa-siswa SD menghadapi unas. Meskipun kelulusan dipasrahkan ke sekolah, pemerintah meminta diterapkan dengan jujur. Sekolah dihimbau tidak mengerek nilai siswa.

Imbaun untuk menjalankan unas SD/sederajat dengan jujur ini disampaikan Plt Direktur Jenderal Pendidikan Dasar (Dirjen Dikdas) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Suyanto di Jakarta kemarin (4/5). Mantan rektor UNY itu mengatakan, unas SD/sederajat ini diikuti sekitar 4 juta siswa se-Indonesia.

Suyanto mengingatkan seluruh pihak sekolah, untuk melatih dan memberikan contoh ke jujuran kepada siswanya. Dia sangat tidak ingin kasus sontek masal seperti yang terjadi di Surabaya dan Jakarta tahun lalu tidak terulang kembali tahun ini. Apalagi dua kasus sontek masal itu diduga dikomando kepala sekolah bersama jajaran guru.

Imbauan berikutnya adalah, sekolah tidak diperkenankan untuk mengerek atau mengatrol nilai rapor siswa. "Terutama juga mengatrol nilai unas," kata dia. Biasanya, sekolah beramai-ramai mengatrol nilai siswa. Tujuannya adalah, supaya seluruh anak didinya lulus unas.

JAKARTA - Setelah mengikuti perjalanan ujian nasional (unas) SMA dan SMP yang cukup bising dengan isu kebocoran, Senin pekan (7/5) depan giliran

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News