Sekolah Partai PDIP Siapkan Perempuan Jadi Pemimpin
Ketika itu, Bung Karno menggunakan pemikiran dan imajinasinya melihat kondisi bangsa yang terjajah selama ratusan tahun oleh kolonialisme bangsa Barat.
Padahal, sejak abad ke-7 kerajaan-kerajaan Nusantara merupakan bangsa yang memiliki perabadan yang tinggi.
Menurut Hasto, Bung Karno selalu ingin mencari jawaban mengapa kita selalu menjadi bangsa terjajah.
Mengapa bangsa Indonesia dengan rekam jejak luar biasa jika mengingat kejayaan Kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, bangsa kita kemudian menjadi terjajah dan memiliki mentalitas terjajah.
“Karena kita dijajah secara politik, lalu kemudian perlawanan rakyat untuk merdeka terhadap kolonialisme Belanda selalu ditumpas. Apa yang menyebabkan Indonesia terjajah oleh negara kecil di Eropa seperti Belanda sampai bangsa ini dijajah ratusan tahun. Oleh karena itulah, Bung Karno selalu bertanya dan berpikir kenapa bangsa ini tidak memiliki sebuah imajinasi untuk merdeka,” urai Hasto.
Pemikiran Sukarno untuk memerdekakan bangsanya muncul, menurut Sekjen PDI Perjuangan, karena kala itu Sukarno rajin membaca berbagai macam buku.
Untuk itu, Hasto berharap agar para kader perempuan banyak membaca buku teori maupun tentang sejarah kejayaan bangsa Indonesia dan peradaban dunia.
Bung Karno adalah sebuah contoh pembelajar yang baik sebagai bekal utama dalam memimpin pergerakan di masyarakat.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan melalui Sekolah Partai PDIP untuk mempersiapkan perempuan menjadi pemimpin dalam seluruh aspek kehidupan.
- Ratusan Kader PDIP Semarang Lepas Kirab Obor Abadi Menuju Rakernas Jakarta
- PDIP Melanjutkan Kirab Obor Api Abadi Mrapen, Kali Ini Dilaksanakan di Kota Semarang
- Bambang Pacul Sebut Api Abadi Mrapen akan Membakar Semangat Kader di Rakernas PDIP
- Pilkada Sleman: PDI Perjuangan Masih Menjadi Partai Seksi untuk Kendaraan Politik Para Calon
- Ambil Semangat Api Abadi Mrapen, PDIP Ingin Sukseskan Rakernas dan Pilkada 2024
- PDIP Lepas Obor Api Mrapen untuk Dibawa ke Arena Rakernas di Jakarta