Sekolah Rusak Parah Jadi Prioritas
Senin, 21 November 2011 – 08:59 WIB
INDRAMAYU – Banyaknya bangunan sekolah, khususnya SD yang rusak parah dan nyaris ambruk, memang dikeluhkan masyarakat. Selain mengganggu proses kegiatan belajar mengajar, kondisi bangunan yang rusak juga bisa mengancam jiwa. Sayangnya, banyak bangunan seperti itu yang belum mendapat perhatian serius dari instansi terkait. Bagaimana pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu menyikapi persoalan ini? Haryono mengakui, jumlah bangunan SD atau RKB yang rusak memang cukup banyak. Sehingga, tidak mampu kalau hanya mengandalkan dari APBD Kabupaten Indramayu. Untuk itulah, pembangunan atau rehab tersebut harus dilakukan sharing antara APBD kabupaten, provinsi dan APBN. Selain membuat kegiatan belajar mengajar tidak nyaman, kondisi sekolah yang rusak parah juga mengancam keselamatan jiwa akibat bangunan yang nyaris ambruk.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Indramayu, Dr H Suhaeli MSi melalui Kabid Pendidikan Dasar (Dikdas) Drs H Haryono MSi mengatakan, hingga saat ini memang masih banyak ruang kelas belajar (RKB) yang rusak.
Meskipun demikian, pihak Dinas Pendidikan memang menggunakan skala prioritas dalam membangun gedung sekolah. Untuk gedung yang ambruk atau nyaris ambruk, kata Haryono, sudah tentu akan mendapat prioritas utama dalam pembangunan. Baik pembangunan yang menggunakan dana APBD kabupaten, APBD provinsi maupun APBN. “Bagi SD yang ambruk atau nyaris ambruk, tentu akan kami prioritaskan untuk mendapat rehab atau pembangunan RKB,” kata Haryono.
Baca Juga:
INDRAMAYU – Banyaknya bangunan sekolah, khususnya SD yang rusak parah dan nyaris ambruk, memang dikeluhkan masyarakat. Selain mengganggu proses
BERITA TERKAIT
- Pertamina Goes to Campus 2024 Resmi Dibuka, ITB Dipilih sebagai Lokasi Pertama
- 200 Praja IPDN Masuk Latsitardanus XLIV, Rektor Hadi: Ikhlas & Tanggung Jawab
- Gelar IYSDGS 2024, Universitas Bakrie Dorong Anak-Anak Muda RI Lebih Banyak Aksi
- Fauzie Yusuf Siap Lakukan Pembenahan Kurikulum Universitas Jayabaya
- 25 PTN Buka Pendaftaran SMMPTN-Barat 2024, Kuota Banyak, Ada Kebijakan Baru
- Bicara di IYSDGS, Rektor UB Singgung Peran Kampus Bentuk Pemikiran tentang Keberlanjutan