Sekretaris KPU Bombana Ikut Bagi Uang

Sekretaris KPU Bombana Ikut Bagi Uang
Sekretaris KPU Bombana Ikut Bagi Uang
JAKARTA - Dugaan terjadinya kecurangan yang sistematis, masif, dan terstruktur di Pemilihan Umum Kepada Daerah (Pemilukada) Bombana terus terkuak. Dalam pemeriksaan saksi pada lanjutan sidang Pemilukada Bombana di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), giliran kecurangan Sekretaris KPU Bombana, Nasaruddin yang dibeber. Selain ikut memobilisasi pemilih, ia juga ikut membujuk pemilih dengan uang Rp 250 ribu agar mau memberikan suaranya kepada pasangan Tafdil-Masyura Ila Ladamay (Tamasya).

"Kami diberikan uang Rp 250 ribu oleh sekretaris KPU. Dari pengakuannya sendiri, ia memobilisasi pemilih sebanyak 8 orang setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara), " kata Fitri, salah seorang warga Kota Kendari yang ikut mencoblos nomor urut dua, Tamasya di Gedung MK, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (31/5).

Sidang yang dipimpin konstitusi AKil Mochtar, Fitri menceritakan bahwa dirinya datang ke Bombana karena diundang oleh Yuyun yang mengaku keponakan Nasaruddin sehari sebelum pemungutan suara Pemilukada tahap kedua di Bombana. Selain Yuyun, ada pula Sunarti, Sumarti, Dewi, Wiwin, dan Siska.

"Kami ada delapan orang yang merupakan warga Kota Kendari. Dalam satu mobil kami ke Bombana. Sekretaris KPU menyerahkan surat panggilan untuk mencoblos pasangan nomor urut dua," katanya.

JAKARTA - Dugaan terjadinya kecurangan yang sistematis, masif, dan terstruktur di Pemilihan Umum Kepada Daerah (Pemilukada) Bombana terus terkuak.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News