Sektor Pendidikan Australia Berada di Persimpangan Jalan dalam Persaingan Global

Dia juga harus mengeluarkan dana Rp80 juta untuk mengajukan permohonan menjadi PR termasuk membayar tes bahasa Inggris.
"Ada orang-orang yang saya tahu yang sudah berusaha selama 10-15 tahun, saya sudah di sini selama 7 tahun, dan saya sudah muak dan merasa tempat ini memang tidak mau menerima saya, jadi saya sekarang mencari kesempatan baru," katanya.
"Sistem pendidikan sama baiknya di Australia dan di Kanada. Tetapi menurut saya, kesempatan yang diberikan setelah lulus sekolah lebih sedikit di Australia dibandingkan di Kanada."
Dia mengatakan banyak rekan-rekannya sekarang sudah berubah pikiran dan pindah ke negara lain yang sudah membuka diri. Mereka sudah kuliah di kampus dan memiliki aturan yang lebih bersahabat.
Tahun ini jumlah mahasiswa internasional turun 17 persen menurut data terbaru yang dikeluarkan Departemen Pendidikan Australia.
Posisi Australia yang tidak menentu di kancah global
Menurunnya posisi Australia di tingkat global membuat khawatir agen pendidikan Vaibhav Patel.
Dia menjalankan bisnisnya di Sydney yang menarik para mahasiswa internasional, khususnya dari Asia Selatan seperti India, Pakistan, dan Bangladesh.
Saat ini sektor pendidikan tinggi Australia dalam masa kritis di tengah persaingan internasional untuk menarik mahasiswa internasional
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM