Sektor Pendidikan Australia Berada di Persimpangan Jalan dalam Persaingan Global

Bisnisnya sangat tergantung pada mahasiswa asing, dan sudah turun 80 persen sejak pandemi terjadi.
"Saya kira Australia pernah menduduki posisi teratas bagi mahasiswa asing untuk belajar namun sekarang posisinya berubah," katanya kepada ABC.
"Kekhawatiran utamanya adalah mahasiswa internasional akan semakin memilih negara lain, bila Australia kehilangan posisinya di tingkat global."
Badan yang mengurusi bisnis pendidikan tinggi di Australia, Universities Australia mengatakan Australia masih menjadi pilihan menarik, tetapi harus bertindak cepat dalam bulan-bulan ke depan untuk mempertahankan pasarnya.
"Saya kira tidak tepat mengatakan adanya eksodus dari Australia, karena jumlah mahasiswa internasional masih sangat besar," kata CEO Universities Australia Catriona Jackson kepada ABC.
"Negara lain sudah melakukan berbagai hal lebih baik, mereka mereka melonggarkan persyaratan untuk bisa bekerja, dan membuka perbatasan.
"Bila kita tidak melakukan hal yang sama, bila mahasiswa kita tidak kembali dalam jumlah besar di semester pertama tahun depan, maka akan sulit bagi kita mempertahankan posisi."
Rombongan pertama akan datang setelah menunggu lama
Menurut Vaibhav Patel, mudah dipahami mengapa mahasiswa asing memutuskan meninggalkan Australia atau mengubah bidang studi.
Saat ini sektor pendidikan tinggi Australia dalam masa kritis di tengah persaingan internasional untuk menarik mahasiswa internasional
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Nestle Dukung Pendidikan Nasional lewat Dancow Indonesia Cerdas
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM