Selamat Jalan Sang Guru Kalbu Een Sukaesih

Selamat Jalan Sang Guru Kalbu Een Sukaesih
Sang Guru Kalbu, Een Sukaesih. Foto: liputan6

Rabu (10/12), pukul 13.00, Bu Een tidur karena waktu tidurnya terganggu akibat rasa mual. Sejak saat itu, Bu Een tak sadarkan diri dan langsung di rawat di Intensive Care Unit RSUD Sumedang.

"Sejak di ICU ada kontak dan reaksi sedikit-sedikit, tapi entah itu sadar atau tidak, hingga akhirnya Teh Een meninggal dunia," kata Ny. Nining.

Bu Een lahir di Sumedang, 10 Agustus 1963. Pada usia 18 tahun atau pada 1981, Bu Een sakit. Namun, semangat belajarnya tinggi sampai ia menyelesaikan program diploma jurusan bimbingan konseling di IKIP Bandung. Pada usia 24 tahun, Een mendapatkan kesempatan menjadi CPNS.

Namun, takdir berkata lain, ketika hendak tes prajabatan di luar kota, Bu Een sakit parah dengan merasakan kesakitan pada tulang dan sendinya.

Sejak saat itu, Bu Een divonis menderita Rhematoid Arthritis atau radang sendi akut. Kaki dan tangannya terus mengecil. Selama hampir 30 tahun sampai akhirnya dipanggil Sang Khalik, Bu Een hanya bisa tergolek di kasurnya.

Jenazah dimakamkan di Batu Karut, Cibeureum Wetan, Cimalaka, Sabtu 13/12), pukul 08.00.(cr2)


SUMEDANG - Di ruangan ICU RSUD Sumedang, Jumat (12/12), pukul 15.20, Sang Guru Kalbu, Een Sukaesih (52) meninggalkan kita untuk selama-lamanya. Setelah


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News