Selamat setelah Berdoa Menyinggung Air
Senin, 06 September 2010 – 08:08 WIB

Selamat setelah Berdoa Menyinggung Air
Puncaknya, saat perahu karet milik Basarnas tiba di tepi pantai, teriakan histeris beberapa warga spontan terdengar. Di dalam perahu karet itulah jasad Nanik dibawa. Tubuh perempuan kelahiran Malang, Jatim, itu sudah dibungkus dengan menggunakan kantong mayat. Untuk menghindari kerumunan warga, petugas membawa jenazah Nanik ke RS Sanjiwani, Gianyar.
"Jenazah kami temukan sekitar 1,5 mil laut lepas Pantai Gianyar. Kondisi jenazah telungkup dan dalam keadaan utuh," tutur Kadek Nurjanah, salah seorang petugas Basarnas yang menemukan jasad Nanik.
Nurjanah kepada Radar Bali mengatakan bahwa dirinya menyisir lautan lepas hingga kawasan Pantai Cucukan. "Angin dan arus laut memang mengarah ke pantai di Gianyar. Jadi kami sisir kawasan ini," katanya.
Meninggalnya Nanik awalnya membuat warga Gianyar meyakini bahwa nasib yang sama akan dialami Gung Bharata. Sekitar pukul 14.40 tersiar kabar bahwa jasad Gung Bharata ditemukan di pinggir Pantai Masceti. Saat itu Gung Bharata ditemukan Suwita, salah seorang warga, dalam keadaan terdampar di pasir.
Warga Gianyar, Bali, kemarin gempar. Anak Agung Gde Agung Bharata, mantan bupati di daerah itu, terseret ombak bersama istrinya, Nanik Mirna. Keajaiban
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu