Selandia Baru Menolak Persulit Pelancong Asal China
jpnn.com, WELLINGTON - Selandia Baru pada Rabu mengumumkan bahwa Wellington tidak akan memberlakukan pembatasan COVID-19 apa pun bagi pelaku perjalanan asal China dan menyebut pembatasan semacam itu "tidak diperlukan atau dibenarkan".
Lewat pernyataan, Menteri Penanggulangan COVID-19 Dr Ayesha Verrall menjelaskan bahwa risiko kesehatan masyarakat terhadap Selandia Baru kecil.
"Sebagai tanggapan, para pejabat telah melakukan penilaian risiko kesehatan masyarakat termasuk menggunakan skenario jumlah kasus potensial di kalangan pelaku perjalanan asal China," katanya.
Hal ini, lanjut Verall, mengonfirmasi bahwa pengunjung ini tidak akan berkontribusi secara signifikan terhadap jumlah kasus COVID-19 di Selandia Baru sehingga "pembatasan masuk tidak diperlukan atau dibenarkan".
Pernyataannya itu disampaikan setelah sejumlah negara seperti Amerika Serikat, Italia, Malaysia, Spanyol, Maroko, Qatar, Kanada, Korea Selatan dan Taiwan mengumumkan syarat hasil negatif tes COVID-19 bagi pelaku perjalanan dari China.
"Ada risiko kesehatan masyarakat yang minimal terhadap Selandia Baru. Kami tahu bahwa BF7 adalah varian yang umum di China dan itu tidak menyebabkan wabah yang signifikan di negara lain yang, seperti Selandia Baru, sudah terpapar varian BA5."
"Sehingga aturan kesehatan masyarakat tidak diperlukan untuk melindungi warga Selandia Baru," katanya. (ant/dil/jpnn)
Selandia Baru pada Rabu mengumumkan bahwa Wellington tidak akan memberlakukan pembatasan COVID-19 apa pun terhadap pelancong asal China
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif
- Sudah 50 Tahun di Indonesia, ChildFund Dorong Partisipasi Lebih Banyak Pihak
- Jaga Hati
- Zeni
- DPR Bangga dengan Kinerja Erick Thohir yang Tangani Covid-19 hingga Bongkar Korupsi Dapen
- Kadinkes Sumut Ditahan Jaksa terkait Korupsi APD Rp 24 Miliar
- Akademisi UI Terbitkan Buku Evaluasi Efektivitas PPKM dalam Penanganan Pandemi Covid-19