Selawat dan Yatiman Bergema di Gedung Grahadi, Gubernur Khofifah Bilang Begini

Selawat dan Yatiman Bergema di Gedung Grahadi, Gubernur Khofifah Bilang Begini
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Foto: ANTARA/HO-Humas Unair

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan angka kemiskinan Provinsi Jawa Timur pada periode tersebut mencapai 313,13 ribu jiwa. Itu mengoreksi kemiskinan dari 4,57 juta jiwa (11,40 persen) menjadi 4,25 juta jiwa (10,59 persen). Itu berarti berhasil turun 0,81 persen.

Sementara provinsi lainnya dengan penurunan kemiskinan tertinggi di bawah Jatim yakni Jawa Barat sebesar 190,48 ribu jiwa, Jawa Tengah 175,74 ribu jiwa,dan  Lampung 76,91 ribu jiwa,

Prestasi Jatim itu secara Nasional berkontribusi terhadap penurunan angka kemiskinan nasional sebesar 30,13 persen. 

Secara nasional penurunan angka kemiskinan mencapai 1,03 juta jiwa dari total penduduk miskin di Indonesia mencapai 26,5 juta jiwa.

Dan yang menjadi catatan khusus, torehan ini dicapai ketika pandemi covid-19 masih melanda Indonesia, tak terkecuali Jawa Timur. Dampaknya pun luar biasa. Indeks ketimpangan (gini ratio) pun mulai menurun secara konsisten.

Khofifah menegaskan berbagai upaya yang dilakukan untuk percepatan pengentasan kemiskinan di Jatim juga buah kerja sama dengan banyak pihak.

Bekas Menteri Sosial itu menyebut Jatim mengoptimalkan berbagai program perlindungan sosial dan berbagai bansos dari pemerintah pusat, kerja keras dari para Bupati, lembaga keuangan dan dunia usaha.

Gubernur Khofifah menjalankan dengan ketat berbagai program untuk pengentasan kemiskinan, antara lain: Jatim Puspa, Desa Berdaya, Bantuan Lansung Tunai, Sertifikat Gratis (PTSL), Elektrifikasi, Santunan Kematian Covid-19, BPJS Ketenagakerjaan, paket sembako dan berbagai program Pemprov telah disalurkan.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengawali semua kegiatan resmi di Grahadi dengan Selawat Nabi dan Yatiman atau santunan kepada anak-anak yatim.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News