Selisih Penerimaan dan Target Pajak Mencapai Rp 130 Triliun
Kamis, 21 Desember 2017 – 12:55 WIB
Sri Mulyani (tengah). Foto: Ricardo/JPNN.com
Pakar perpajakan Yustinus Prastowo menyatakan, realisasi penerimaan hingga akhir tahun bisa mencapai 90 persen dari target.
’’Karena setoran pajak bendaharawan pemerintah biasanya pada dua minggu terakhir ini masuk, lalu PPN di akhir bulan. Defisit APBN saya kira bisa dijaga di 2,7 persen,’’ tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia menganggap target penerimaan pajak pada 2018 terlalu ekspansif.
Pemerintah menargetkan belanja Rp 2.218 triliun dan penerimaan perpajakan Rp 1.609 triliun.
’’Sebab, jika berkaca pada tahun ini, penerimaan dari perpajakan belum juga mencapai target,’’ ujar Bahlil. (ken/agf/c14/sof)
Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi selisih realisasi penerimaan terhadap target atau shortfall pajak mencapai Rp 110 triliun hingga Rp 130 triliun.
Redaktur & Reporter : Ragil
BERITA TERKAIT
- Versi IndoStrategi, Abdul Mu'ti Jadi Menteri dengan Nilai Performa Tertinggi
- Ketua Komisi II DPR Sebut Kemandirian Fiskal Banten Tertinggi di Indonesia pada 2024
- Pramono Anung Bakal Kejar Penunggak Pajak Kendaraan Bermotor di Jakarta
- AUKSI Lakukan Serah Terima Kantor Baru di Surabaya, Dorong Peningkatan PNBP
- Siasat Sri Mulyani untuk Meredam Tarif Resiprokal Amerika Serikat
- Tak Risau, Sri Mulyani Sebut Rupiah Sejalan dengan Perekonomian Domestik