Seluruh Pilot TransAsia Dilatih Ulang, 142 Penerbangan Dibatalkan

Seluruh Pilot TransAsia Dilatih Ulang, 142 Penerbangan Dibatalkan
Pesawat TransAsia Airways GE235 yang mengalami kecelakaan pada Rabu (4/2). Foto: theguardian

TAIPEI -  Kecelakaan pesawat TransAsia Airways GE235 yang terjadi pada Rabu (4/2) merupakan yang kedua dalam kurun tujuh bulan. Untuk menghindari terjadinya kecelakaan kembali, maskapai yang berbasis di Taiwan tersebut memberikan pelatihan ulang kepada para seluruh pilotnya. Imbasnya, 142 penerbangan dibatalkan.
 
Seluruh jadwal yang dibatalkan adalah penerbangan domestik. Sementara itu, penerbangan antarnegara tetap normal seperti biasa. Awalnya, TransAsia hanya membatalkan 90 penerbangan sejak Sabtu (7/2). Namun, mereka menambah pembatalan penerbangan lagi untuk hari ini dan besok (10/2).
 
"Kami menjadwalkan untuk membatalkan lagi 52 penerbangan pada Senin dan Selasa karena pilot-pilotnya dipanggil untuk mengikuti program pelatihan ulang," kata Wakil Presiden TransAsia Airways Amy Chen.
 
Pelatihan penerbangan untuk para pilot itu dijadwalkan berlangsung selama empat hari, mulai Sabtu (7/2) hingga besok. Seluruh pilot yang mengemudikan pesawat jenis ATR ikut pelatihan. Total ada 71 pilot.

Jika ternyata pelatihan tidak bisa selesai dalam waktu empat hari, jadwal pembatalan penerbangan bisa jadi bertambah. Pilot yang tidak lulus tidak diperbolehkan mengudara lebih dulu. Mereka harus mengikuti pelatihan lainnya hingga benar-benar lulus.
 
Bukan tanpa alasan pelatihan ulang untuk para pilot TransAsia itu dilakukan. Perintah pelatihan ulang dikeluarkan langsung oleh Badan Penerbangan Sipil (CAA) Taiwan pada Jumat (6/2).

CAA menemukan fakta bahwa pilot yang menerbangkan GE235 mematikan satu di antara dua mesin turboprop (menggunakan turbin gas untuk menggerakkan baling-baling, Red) sebelum pesawat nahas tersebut terjatuh.
 
Tidak diketahui alasan pilot melakukan hal tersebut. Penyelidik dari Badan Keselamatan Penerbangan Taiwan menyatakan, mesin pesawat sebelah kanan terbakar dua menit setelah tinggal landas. Saat sinyal peringatan di kokpit berbunyi, mesin sebelah kiri dimatikan secara manual oleh pilot tanpa diketahui alasannya.
 
Pengamat mengungkapkan, pilot mungkin menjadi penyebab jatuhnya pesawat nahas itu karena salah mematikan mesin. Seharusnya, yang dimatikan adalah mesin yang terbakar, bukan yang masih berfungsi. GE235 akhirnya jatuh di Sungai Keelung karena dua mesinnya mati.
 
Hingga kini, pencarian korban GE235 masih berlangsung. Pesawat tersebut membawa 53 penumpang dan lima kru pesawat. Setelah pesawat jatuh, 15 orang dipastikan selamat, 40 orang ditemukan tewas, dan 3 lainnya masih hilang.

Kemarin (8/2) lebih dari 160 penyelam diterjunkan untuk menemukan tiga korban yang masih hilang itu. (AFP/Reuters/BBC/sha/c15/fat)


TAIPEI -  Kecelakaan pesawat TransAsia Airways GE235 yang terjadi pada Rabu (4/2) merupakan yang kedua dalam kurun tujuh bulan. Untuk menghindari


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News