Selvina Amelia Agustina, Mahasiswi yang Tewas Bersama Bayinya di Kos setelah Melahirkan

Sempat Menghilang Sebulan, Terakhir Beli Minuman Jeruk Panas

Selvina Amelia Agustina, Mahasiswi yang Tewas Bersama Bayinya di Kos setelah Melahirkan
Penjaga kos Puri Christi menunjukkan kamar nomor 12 yang sebelumnya ditinggali korban, Selvina Amelia Agustina (kanan). Foto: Rizal Setyo/RADAR JOGJA -Facebook/Selvina

Menurut penuturan Joko, korban juga diketahui sempat menunggak uang kos. Ia belum membayar kewajibanya selama lima bulan. Uang sewa kamar kos itu Rp 450 ribu per bulan.

“Kalau ndak salah baru dibayar Rp 500 ribu tanggal 20 April kemarin. Dititipkan teman saya, penjaga lainnya, namanya Sulis. Saat itu katanya pengin makan yang seger-seger,” ungkapnya.

Joko adalah penjaga kos yang pertama kali menemukan mayat Selvina. Saat itu ia curiga dengan bau busuk di sekitar kamar korban. Selain itu juga banyak lalat yang keluar dari ventilasi kamar nomor 12 dengan pintu berwarna oranye itu. Saat ditemukan tak bernyawa, kondisi korban sudah bengkak membesar.

Sedangkan bayi yang dilahirkannya pun sudah tergolong besar. “Mungkin enam bulan ke atas, kelihatan kelaminnya laki-laki,” ujarnya.

Mengenai misteri siapa ayah jabang bayi yang dilahirkan Selvina memang masih menjadi tanda tanya. Teman-teman korban sesama penghuni kos tidak mengetahui teman laki-laki atau pacar  korban.

Hanya saja, pemilik warung makan persis di depan kos Puri Christi, Ali Mustafa, memiliki sedikit informasi. Beberapa bulan sebelumnya, Ali mengaku kerap melihat korban dibonceng laki-laki.

Laki-laki itu terlihat sering menjemput dan mengantarkan korban dari kos ke kampusnya. Bahkan beberapa kali memesan lelaki yang bersama Selvina itu makan di warung Ali. Kesukaannya adalah ayam bakar.

“Mungkin pacarnya. Motornya jenis Kawasaki Ninja variasi, tapi saya tidak hapal pelat nomornya. Itu sekitar tiga bulanan yang lalu. Tapi setelah itu, ndak diantar-antar lagi, sendiri terus. Sebulanan ini juga gak kelihatan,” ungkap Ali.

Kos bagian depan berwarna dominan abu-abu dan merah, siang itu terlihat sepi. Sesekali terlihat satu dua orang keluar menenteng tas besar dan kardus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News