Semarang Darurat Bencana, Tawang Tenggelam

Semarang Darurat Bencana, Tawang Tenggelam
Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang mengakibatkan Stasiun Tawang Semarang terendam banjir. Foto: ADITYO DWI/RADAR SEMARANG/JPNN

jpnn.com - SEMARANG - Hujan setiap hari yang mengguyur kota Semarang dan kota-kota di Jawa Tengah sejak Jumat (17/1) pekan lalu  membuat Pantura lumpuh. Tak terkecuali kota Semarang.  Stasiun Kerata Api (KA) Tawang tenggelam.  Pemkot Semarang langsung menetapkan darurat bencana

Ketinggian air di kawasan Tawang hingga setinggi pinggang orang dewasa. Air masuk ke dalam stasiun membuat layanan KA berhenti . Di ruang tunggu air setinggi lutut.
 
Selain menenggelamkan stasiun Tawang, banjir dan longsor juga menerjang sebagian wilayah Kota Semarang.  Banjir menggenangi enam wilayah kecamatan dengan ketinggian mencapai 20-70 cm. Pemkot Semarang langsung menetapkan kondisi tersebut sebagai darurat bencana. Status darurat bencana ini akan diberlakukan selama satu minggu.

Enam kecamatan yang diterjang banjir itu merupakan daerah langganan banjir.  Seperti Kecamatan Semarang Utara, Semarang Timur, Gayamsari, Pedurungan, Tugu dan Genuk. Air yang menggenangi enam wilayah kecamatan itu lebih parah dari banjir sebelumnya karena ketinggian mencapai 20-70 cm.

Di wilayah Kecamatan Semarang Utara bahkan hampir semua kelurahan yang ada tergenang. Tak hanya rumah-rumah warga. Tempat-tempat seperti sekolahan, kantor kelurahan, tempat ibadah dan fasilitas umum juga tenggelam. Sehingga membuat warga seperti terisolir karena dikepung air.

"Dari sembilan kelurahan, ada delapan yang tergenang, dengan jalan-jalan kampung dan rumah warga juga ikut tergenang, sehingga membuat aktifitas warga menjadi lumpuh," kata camat setempat, Jaka Sukawiyana.

Dia mengaku belum bisa mendata berapa jumlah rumah warga yang tegenang. Namun dipastikan ada sebagian warga korban banjir yang telah mengungsi. Baik di musholla, balai RW, maupun ke rumah-rumah saudaranya yang lebih aman. Tapi juga belum bisa mendata berapa yang sudah pindah ke pengungsian.

"Untuk meringankan beban para korban banjir, kami telah menyediakan dapur umum, posko kesehatan, dan bantuan makanan, serta bantuan lainnya yang dibutuhkan oleh warga," ujarnya.

Kondisi bencana banjir yang parah tersebut, membuat Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi telah menetapkan Kota Semarang dalam status darurat bencana. Ia pun langsung melakukan tinjauan ke lokasi banjir di Kelurahan Dadapsari, Kuningan, Bandarharjo (Semarang Utara), serta lokasi longsor di Kampung Trangkil, Kelurahan Sekorejo (Gunungpati).

SEMARANG - Hujan setiap hari yang mengguyur kota Semarang dan kota-kota di Jawa Tengah sejak Jumat (17/1) pekan lalu  membuat Pantura lumpuh.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News