Sembilan Dampak Kebohongan Ratna Sarumpaet

Sembilan Dampak Kebohongan Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (3/10) guna menyampaikan kebohongannya tentang lebam di wajah. Foto: Ricardo/JPNN.Com

Keenam, langsung atau tidak, kredibilitas para tokoh yang "termakan" dari pengakuan awal dar RS secara hipotetis akan dipertanyakan oleh publik.

"Karena tidak melakukan klarifikasi dari berbagai sumber, antara lain dari dokter yang menangani RS sebelum memberikan tanggapan di ruang publik," jelasnya.

Ketujuh, pengakuan kebohongan RS bisa berimbas kurang baik terhadap pemimpin yang sempat mendapat dukungan dari yang bersangkutan.

Kedelapan, pengakuan kebohongan dari RS bisa memengaruhi sikap publik dan perilaku memilih masyarakat kepada salah satu paslon pilpres pada Pemilu 2019

"Kesembilan, perlu diketahui bahwa lebih sulit memperbaiki citra yang sudah kurang baik daripada membangun atau menciptakan citra baru," katanya.

Karena itu, lanjut dia, sangat sulit me-recover citra tokoh yang didukung oleh RS karena elite utama dari koalisi tersebut sudah sempat memberikan pernyataan dukungan penuh terhadap pengakuan yang sebelumnya dilakukan oleh RS dan kemudian diakuinya sebagai kebohongan.

Untuk itu kata Emrus, tim dari poros politik yang didukung oleh RS harus segera menyusun dan mengimplementasikan strategi dan program komunikasi politik yang jitu untuk mewujudkan perjuangan politik.

"Antara lain, menjelaskan bahwa itu merupakan tindakan personal dari RS itu sendiri, sehingga menjadi urusan pribadi yang bersangkutan apa pun konsekuensi dari perilaku komunikasi kebohongan tersebut," katanya.(boy/jpnn)


Artinya, publik sulit percaya kepada pernyataan Ratna Sarumpaet sebelumnya sepanjang sebagai aktivis.


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News