Sempat Dikecam, Dua Garis Biru Sarat Pesan Mendalam

Sempat Dikecam, Dua Garis Biru Sarat Pesan Mendalam
Zara JKT48 dan Angga Yunanda. Foto: Dua Garis Biru

Selain memberikan ruang diskusi bagi penonton, skenario Dua Garis Biru mengangkat hal lain. Tentang pentingnya sex education kepada remaja. Lewat paparan konflik yang seimbang antara si remaja dan keluarga mereka, Gina berhasil menunjukkan bahwa pendidikan seks bukan hal tabu, tetapi perlu.

Naskah film itu sebetulnya ditulis Gina sejak 2009. Draf pertama direvisi. Namun, hasil revisinya tak kunjung rampung. Meski memakan waktu lama, dia bersyukur punya cukup waktu untuk mematangkan cerita dengan isu sepenting itu. ''Sembilan tahun itu bukan waktu yang terlalu lama juga karena saya juga punya cukup pengalaman sebagai orang tua,'' katanya.

Akhirnya, sebagai penyempurna naskah, Gina memasukkan sudut pandangnya sebagai orang tua. Babak cerita menempatkan Bima dan Dara sebagai remaja yang tetap mendapat perhatian keluarga. Itulah daya tarik cerita. ''Kesalahan bisa saja terjadi. Namun, sebuah keluarga harus tetap memberdayakan anak-anaknya,'' tutur Gina.

Dua Garis Biru tak hanya bisa dinikmati penonton remaja. Orang dewasa yang sudah memiliki anak pun bisa nyambung. Selain bisa melihat masalah dari sudut pandang remaja, penonton mendapat insight tentang sebuah keluarga menyikapi kehamilan di luar nikah. (deb/len/c14/jan)


Sempat mendapat petisi sebelum tayang, film Dua Garis Biru berbeda dengan yang dipikirkan sebagian orang.


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News