Sempat Goda Chairuman, Ingat Kisah Gaet Syamsul Arifin

Sempat Goda Chairuman, Ingat Kisah Gaet Syamsul Arifin
Gatot Pujo Nugroho (kanan) dan Tengku Erry Nuradi. Foto: dok.Sumut Pos/JPNN
Nah, apakah ketika ingin menggaet Tengku Erry PKS sudah minta izin ke Partai Golkar? Terang-terangan, Refrizal menjawab tidak ada pembicaraan PKS dengan Golkar mengenai pengusungan Tengku Erry ini.

"Karena pilkada itu tidak bicara partai, tapi personal. Yang bersangkutan (Tengku Erry, red) mau, ya sudah lah," ujar Refrizal. Menurutnya, cara PKS yang seperti ini adalah hal lumrah dalam perpolitikan di pemilukada.

Pria asal Sumbar itu membandingkan proses di internal PKS ini, dengan proses saat pilgub Sumut 2008. Saat itu, Gatot berpasangan dengan Syamsul Arifin, seorang tokoh Golkar Sumut. PKS saat itu koalisi dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). "Padahal Golkar saat itu sudah punya calon sendiri (yakni Ali Umri, red). Dan tak ada masalah, dan kita menang," imbuhnya.

"Dan Pak Syamsul setelah menjadi gubernur, balik lagi ke Golkar (sebagai Ketua DPD Golkar Sumut, red)," kata Refrizal menambahkan.

TIDAK ada skenario, tapi sejarah terulang lagi. Pada pilgub 2008, Gatot Pujo Nugroho yang dijagokan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggandeng Syamsul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News