Semua Pencari Kerja Diarahkan ke PPPK, Pemerintah Bikin Cemas Para Guru Muda

Semua Pencari Kerja Diarahkan ke PPPK, Pemerintah Bikin Cemas Para Guru Muda
Tes PPPK berbeda denganb tes CPNS. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Dudung Nurullah Koswara mengatakan, kebijakan pemerintah menghentikan rekrutmen guru PNS makin menambah masalah.

Bisa dibayangkan perasaan para mahasiswa calon guru yang saat ini menuntut ilmu di perguruan tinggi yang akan kecewa.

Pasalnya, para lulusan lembaga pendidikan tenaga kependidikan (LPTK) itu hanya akan menjadi tenaga kontrak.

"Pemerintah sudah menimbulkan kecemasan di kalangan insan pendidikan. Yang masih kuliah di Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan dan LPTK pasti down karena peluang menjadi guru PNS tertutup," ujar Dudung kepada JPNN.com, Minggu (3/1).

Kecemasan itu kata Dudung, akan hilang bila masih ada jalur PNS maka lulusan LPTK dan para guru honorer muda masih merasa ada harapan.  

Bila pemerintah berencana mau memperbanyak PPPK dalam tubuh ASN silakan saja. Formasi ASN direncanakan 70 persen  PPPK dan 30 persen PNS tidaklah mengapa. Bila kuota atau formasi 30 persen PNS hanya untuk profesi guru.  

"Hargai profesi guru di atas profesi lainnya," tambahnya.

Rencana pemerintah bahwa guru, tenaga kepegawaian lain seperti dokter, perawat, dan penyuluh akan direkrut melalui PPPK adalah sebuah upaya memperbaiki kinerja para ASN.

Ketua PB PGRI Dudung Koswara mengatakan pemerintah sudah bikin para guru muda cemas karena tidak bisa lagi ikut seleksi CPNS

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News