Senarai Rahasia Nagari Sabak (1)

Senarai Rahasia Nagari Sabak (1)
Ujung Tanjung, Tanjung Jabung Timur, Jambi terlihat dari Laut Cina Selatan. Foto: Wenri Wanhar/JPNN

Dari Kal ah bar dia melanjutkan pelayaran dan tiba di Zabak.

“Satu di antara tradisi unik yang menjadi perhatian kami adalah tradisi yang berlangsung di pulau bernama Zabag,” kenangnya. “Seorang mantan raja pulau ini, yang memegang gelar maharaja, memiliki istana yang menghadap ke talaq yang berhubungan dengan laut.”

Kata talaq sebagaimana disebut Sulayman, mengacu pada muara seperti yang ada di Tigris, sungai yang mengalir di antara kota Baghdad dan Basra, di mana air garam datang bersama air pasang dan air segar pada saat surut.

“Ada danau kecil dari talaq ini yang lokasinya berdekatan dengan istana raja. Setiap pagi, seorang pelayan akan membawakan batangan emas kepada raja dengan berat sekian mann, yang nilai persisnya saya tidak tahu.”

Di hadapan raja, sambungnya, pelayan tersebut akan melemparkan batangan emas tersebut ke danau.

Pada saat air pasang, air danau akan menutupi batangan emas tersebut serta batangan-batangan emas yang sudah berada di dalam talaq; pada saat surut, air laut akan menyusut dan batangan-batangan emas tersebut muncul kembali, berkilauan oleh pantulan sinar matahari.

“Raja akan memerhatikan batangan-batangan emas tersebut sambil duduk di aula besar yang menghadap ke danau. Kebiasaan ini terus dipertahankan tanpa pernah terlewatkan; setiap hari, sebatang emas akan dilemparkan ke danau.”

Catatan saudagar Sulayman ini dicuplik ulang oleh Anthony Reid dalam Sumatera Tempo Doeloe, sebuah buku yang memuat sekumpulan kesaksian para petualang yang pernah singgah atau tinggal di Pulau Sumatera.

Berada di ujung bibir dua aliran Sungai Batang Hari, Muara Sabak, Jambi menyimpan lapisan-lapisan paradaban masa lampau.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News