Senpi Satpol PP Resahkan Pedagang

Senpi Satpol PP Resahkan Pedagang
Senpi Satpol PP Resahkan Pedagang
BOGOR - Meski kebijakan pemberian senjata api (senpi) kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ditunda, namun berita itu telah meresahkan ratusan pedagang. Terutama, yang bertebaran di badan jalan sekitar Jalan Nyi Raja Permas, Dewi Sartika dan seputar Taman Topi. Menurut pekerja sol sepatu, Janna, pihaknya sangat heran dengan kemauan Satpol PP yang ingin diberi senpi.

“Mereka belajar nembak dari mana" Itu gak sembarang, masak tiba-tiba jadi penembak. Yang pendidikan akademi polisi aja belum tentu lulus,” terangnya dengan kesal, yang diamini teman-temannya. Senada dengan Janna, pedagang akuarium Edi menuturkan, dia menolak keras rencana kepemilikan pistol oleh Satpol PP. “Mau menambah korban dari orang gak mampu?” imbuhnya.

Meski begitu, Janna dan Edi siap menjadi martir bila tindakan keras Satpol PP makin menjadi. “Tak ada kata kompromi buat penindasan” ujarnya sepakat.Terpisah, Kasatpol PP Bambang Budianto tetap ngotot ingin dipersenjatai. “Ini bukan untuk gagah-gagahan, tapi bela diri,” kilahnya.

Dia mengaku khawatir dengan beberapa perilaku pelanggar peraturan daerah. “Bahkan, kami sempat mendapat ancaman dari pihak yang tak bertanggung jawab. Ingin menjadi korban Tanjungpriok,” tudingnya.Terpisah, Koordinator Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Swasta Se-Bogor Hidayatul Mustafid menegaskan, dipersenjatainya Satpol PP (birokrat, red) membuktikan bahwa analisis mahasiswa selama ini tentang Orde Baru jilid dua kian menguat.

BOGOR - Meski kebijakan pemberian senjata api (senpi) kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) ditunda, namun berita itu telah meresahkan ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News