Sensasi Offroad di Hutan Pinus Desa Wisata Nglinggo

Sensasi Offroad di Hutan Pinus Desa Wisata Nglinggo
Atambua Adventure Offroad (AAO) 2017. Foto: istimewa/Indopos

"Tapi kebetulan banyak tamu yang menginap dan ingin mencoba, akhirnya mereka menyebarkannya lewat media sosial. Dari situ terus berkembang sampai akhirnya resmi dipergunakan untuk wisata sejak 2015," ujar Melkey.

Dia pun berharap seiring dengan rencana pemerintah daerah membuka jalur Bukit Menoreh, akan semakin banyak masyarakat yang turut serta menghidupkan atraksi wisata ini.

"Harapan ke depannya mobil jeep tidak perlu mengundang dari tempat lain. Pemuda-pemuda desa di sini bisa mengambil jeep sendiri. Syukur-syukur pemerintah mau memfasilitasi supaya pemuda dan masyarakat di sini bisa lebih mandiri,” kata dia.

Wakil Bupati Kulon Progo Sutedjo saat menyambut rombongan press tour Forum Wartawan Pariwisata (Forwapar) beberapa waktu lalu mengatakan, jalur Bedah Menoreh akan memiliki panjang 60 kilometer.

Menjadi salah satu akses menuju destinasi prioritas pariwisata, Candi Borobudur dari Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA).

"Jalur yang membelah perbukitan menoreh (Bedah Menoreh) sudah dilakukan sejak tahun 2016 kini baru selesai sepanjang sembilan kilometer," ujar Sutedjo.

Sutedjo mengatakan, nantinya tidak hanya warga Kulon Progo yang akan menikmati jalur Bedah Menoreh. Warga yang dilintasi jalur ini juga bisa memanfaatkannya dengan membuat atraksi wisata di daerahnya.

"Jalur Bedah Menoreh tersebut akan menyentuh desa-desa yang terdapat obyek wisata. Antara lain ada Waduk Sermo, Kali Biru, Kedung Pedut, Goa Kiskendo, Sendratari Sugirwo Subali, Kebun Teh Tritis, Suroloyo, Sendang Sono, hingga Samigaluh," katanya.

Anda seorang petualang? Ingin menikmati sensasi wisata menembus hutan pinus dengan kendaraan offroad 4x4?

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News