Sentilan dan Motivasi Ala OSO Kepada Generasi Muda Bangsa

Sentilan dan Motivasi Ala OSO Kepada Generasi Muda Bangsa
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta saat sambutan pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrat, mahasiswa dan pelajar se-Provinsi Kepri, di Tanjung Pinang, Senin (2/10). Foto: Humas MPR

jpnn.com, TANJUNG PINANG - Generasi muda bangsa Indonesia adalah penerus kepemimpinan bangsa, itu tidak bisa terbantahkan. Maju mundurnya bangsa Indonesia tergantung dari kualitas generasi muda, itu juga adalah fakta yang tak bisa terbantahkan. Intinya Indonesia membutuhkan generasi-generasi penerus yang berkualitas baik.

Wakil Ketua MPR RI Oesman Sapta melihat, untuk menciptakan generasi muda yang berkualitas maka dibutuhkan keteladanan yang berkualitas dan juga baik tentunya.

“Banyak sekali contoh baik dan buruk di negeri ini, yang saya maksud adalah, generasi muda harus mengambil contoh baik-baik jangan mencontoh yang buruk-buruk,” katanya, dalam sambutannya dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada sekitar 1.000 lebih peserta tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrat, mahasiswa dan pelajar se Provinsi Kepulauan Riau, di Aula Kompleks Perkantoran Gubernur Kepulauan Riau, Tanjung Pinang, Senin (2/10).

Diungkapkan Oesman Sapta, untuk mencapai hal tersebut, kesadaran yang tinggi akan petingnya peran generasi muda di masa datang juga harus datang dari kesadaran diri generasi muda itu sendiri. Kesadaran untuk melatih diri menuju kualitas diri.

“Generasi muda jangan berhenti berjuang. Generasi muda mesti terus menerus memperhatikan dan mempelajari tentang kehidupan,” ujarnya.

Oesman Sapta menceritakan pengalaman pribadinya yang sangat penuh perjuangan dalam meniti kehidupan baik pahit dan manis dahulu. Perjuangan seorang Oesman Sapta dimulai sejak masa remaja. Sejak kecil dirinya harus berjibaku dengan kerasnya dan ‘bengis’nya kehidupan.

“Saya waktu kecil untuk mencari uang harus berjualan rokok di seputaran pelabuhan. Lalu banting setir menjadi buruh pengangkut karet. Semua pahit dan getirnya kehidupan saya jalani dengan tak kenal kata menyerah. Itulah kehidupan harus dihadapi. Tapi, sedikit kritik kebiasaan generasi muda sekarang, kalau kumpul untuk sesuatu yang kurang manfaat banyak sekali dan antusias tapi kalau giliran mengaji responnya sedikit, kalau ke gereja responnya sedikit. Itu harus diubah, generasi muda Indonesia harus menjadi lebih baik,” ucapnya.

Satu lagi, menurut Oesman Sapta, satu hal yang sangat penting untuk dipelajari, pahami dan amalkan yakni Pancasila. Dalam Pancasila, bangsa ini tidak lagi mempersoalkan perbedaan, semua perdebatan soal beda-beda suku, agama, ras, bahasa, warna kulit sudah selesai.

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta pada acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI kepada tokoh masyarakat, tokoh agama, birokrat, mahasiswa dan pelajar se-Provinsi Kepri

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News