Senyap, Prajurit Tonpersus Marinir Gelar Operasi Amfibi

Senyap, Prajurit Tonpersus Marinir Gelar Operasi Amfibi
Tonpersus Yonif 10 Marinir Satria Bhumi Yudha (SBY) Batam, Kepri, menggelar latihan rutin operasi amfibi di perairan jembatan III Batam, Kepri, Kamis (2/3) siang. Foto: batampos/jpg

Jika situasi dilokasi pendaratan perahu sudah aman, maka dua perenang itu akan memberikan kode kepada kelompok mereka di perahu dan kelompok tersebut juga menyampaikan ke kelompok lain yang ada di belakang untuk segera mendekati lokasi target.

"Jika semua aman dan tiba di lokasi target baru dilakukan penyerangan dan pelumpuhan," ujar Carles.

Dijelaskan Carles, kunci dari latihan tersebut ada pada tim pengintai. Peran tim pengintai sangat penting untuk memperkuat penyerangan ataupun meminimalisir korban dari pihak prajurit sendiri.

"Sebab kalau salah tafsir saja dari tim pengintai ini, maka prajurit semua yang akan kena. Musuh pasti akan lebih dahulu menyerang karena mereka menyerang wilayah musuh," ujarnya.

Jika misi dari tim pengintai gagal atau terdeteksi musuh misalkan, maka operasi militer tersebut harus dibatalkan demi keselamatan prajurit.

"Kita yang nyerang wilayah musuh, jadi harus mundur kalau sudah ketahuan," tutur Carles.

Latihan operasi amfibi tersebut diakui Carles sangat penting untuk sebuah operasi perang. Sebab dalam perang apapun sebelum melakukan penyerangan, prajurit sudah harus terlebih dahulu memahami sistuasi di lokasi target sekalipun itu wilayah kekuasaan musuh.

"Latihan ini rutin setiap minggu. Tidak saja pasukan Tonpersus, tapi kompi senapan A dan B juga. Latihan akan dilakukan secara bergantian setiap minggu. Karena bagaimanapun prajurit semua dilibatkan jika ada operasi seperti ini," terangnya.

 Prajurit TNI dari Pleton Petempur Khusus (Tonpersus) Yonif 10 Marinir Satria Bhumi Yudha (SBY) Batam, menggelar latihan rutin operasi amfibi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News