Seorang Pria Ditetapkan Sebagai Tersangka Kasus Serangan di Pusat Kajian Islam Melbourne 2016 lalu
Tidak ada ancaman bagi komunitas
Asisten Komisaris Kepolisian Victoria, Ross Guenther mengatakan ketiga pria tersebut terhubung dengan dugaan perencanaan serangan pada Desember 2016.
"Hal-hal yang menyebabkan mereka berada dalam tahanan saat ini adalah hal-hal yang kita duga melibatkan sebuah rencana untuk melakukan tindakan teroris di Melbourne sekitar periode Natal (2016)," katanya.
"Tindakan ini merupakan masalah yang cukup berbeda karena kami mengatakan ini telah dilakukan.
"Jadi mereka tidak bertindak dalam persiapan (tindakan teroris). Kami mengatakan ini adalah tindakan terorisme dan telah selesai dilaksanakan."
Asisten Komisaris, Ross Guenther mengatakan bahwa dampak dai serangan terhadap komunitas Muslim Syiah sangat penting.
"Ini mengganggu keseluruhan proses kohesi sosial yang sangat kita promosikan," katanya.
"Jadi saya pikir jika Anda melihat kembali metodologi di belakang ISIS, mereka benar-benar memecah belah, ini soal menciptakan perpecahan. Itulah yang sebenarnya dimaksudkan dari serangan ini."
Kepolisian Victoria telah mendakwa seorang pria dan berharap dalam waktu dekat akan menetapkan status yang sama terhadap dua pria lainnya, atas tuduhan melakukan serangan teroris yang ‘terinspirasi oleh ISIS " menyusul dilakukannya pen
- Dunia Hari Ini: Indonesia Kalah Melawan Irak Dalam Piala Asia U-23
- Orang Utan Sumatra, Hewan Liar yang Bisa Mengobati Dirinya Sendiri dengan Tanaman Obat
- Dunia Hari Ini: Jalan Raya di Guangdong Runtuh, 24 Orang Tewas
- Banyak Pekerja Start-Up yang Belum Tahu Haknya Sebagai Buruh
- Dunia Hari Ini: Ratusan Ribu Buruh Indonesia Turun ke Jalan Rayakan May Day
- Dunia Hari Ini: Aktivitas Gunung Ruang Kembali Meningkat