Sepanjang 2022, Kinerja Keuangan Cemindo Gemilang Naik 17,02 Persen
Dia membeberkan terkait kinerja operasional pada 2022 terjadi kenaikan biaya energi dan biaya pengangkutan yang tinggi.
Hal ini mengakibatkan biaya penjualan dan distribusi meningkat tajam pada 2022 dibanding sebelumnya.
Namun, hal tersebut bisa teratasi atas keputusan tepat manajemen, yakni mengamankan bahan baku dengan harga yang kompetitif, inovasi produk, dan ditambah sedikit kenaikan harga semen.
Adapun marjin laba kotor mengalami peningkatan dari 25,65% menjadi 26,05%.
Sementara itu, laba operasional sedikit menurun dari Rp 1.117 miliar menjadi Rp 1.060 miliar.
"Sementara EBITDA sebesar Rp 1.827 miliar pada 2022 berada di level yang sama dengan pada 2021," jelas Vince.
Direktur Keuangan Cemindo Gemilang Ameesh Anand menambahkan untuk laporan keuangan tahun ini, laba komprehensif mengalami kerugian lebih dari Rp 550 miliar untuk tahun 2022 akibat rupiah yang terdepresiasi. Pasalnya, utang dalam kurs dollar.
"Ini karena Cemindo memiliki pendapatan ekspor yang besar yang secara alami melakukan lindung nilai terhadap pinjaman ini, di mana USD memiliki suku bunga yang lebih rendah dibandingkan dengan pinjaman IDR. Kerugian ini belum direalisasi dan sepenuhnya bersifat non-tunai," jelasnya.
Sepanjang 2022, kinerja keuangan Cemindo Gemilang mengalami kenaikan sebesar 17,02 Persen
- Indonesia Mengutuk Keras Aksi Biadab Warga Sipil Israel di Perbatasan Gaza
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- Final Uber Cup 2024: China Terlalu Tangguh buat Indonesia
- Menang Tipis dari Juara Bertahan, Indonesia Ketemu China di Final Uber Cup 2024
- Indonesia Jadi Tuan Rumah World Artistic Gymnastic, Menpora Dito Beri Komentar Begini
- Link Live Streaming Perempat Final Thomas Cup 2024 Korea Vs Indonesia dan Taiwan Vs Denmark, Sekarang!