Separuh Calon Jemaah Haji Kesehatannya Berisiko Tinggi

Separuh Calon Jemaah Haji Kesehatannya Berisiko Tinggi
Petugas mengusung jenasah jemaah haji asal Bulukumba, Bando Dupai Tinrian binti Duppai di Bandara Sultan Hasanuddin Makassar, Sulsel, Jumat (23/9). Bando Dupai Tinrian binti Duppai wafat dalam perjalanan menuju Makassar dari Jedah. Foot: Nurhadi/FAJAR Ilustrasi :

“Jadi mereka bisa keluar dari risiko tinggi dengan pendampingan yang tak lama, kemudian masih ada 168 masih belum diperiksa karena beberapa alasan, seperti sedang bepergian hingga ada yang meninggal dunia saat masa tunggu,” jelasnya.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Mukhibatul Khusnah menjelaskan, CJH yang masuk kategori risiko tinggi (risiko tinggi) rata-rata berusia lanjut.

Selain itu, mereka yang masuk kategori risiko tinggi biasanya memiliki riwayat penyakit tertentu seperti hipertensi dan diabetes.

“Para CJH Risiti ini nantinya akan menjalani finalisasi pemeriksaan kesehatan, karena mereka yang risiko tinggi akan didampingi tenaga kesehatan,” terangnya.

Ia menyebutkan, CJH yang masuk kategori risiko tinggi disarankan menambah vaksin pneumonia dan influenza. Sebab, kondisi kesehatannya lebih rawan daripada jemaah yang lain.

Nantinya, CJH yang masuk kategori risiko tinggi akan diberi gelang berwarna merah.

“Tenaga kesehatan yang disiapkan oleh Kementerian Kesehatan akan memantau intens kondisinya,” imbuhnya. (est/rof)


Dinas Kesehatan Kabupaten Gresik, Jawa Timur terus memantau kondisi kesehatan calon jemaah haji. Tindakan ini dilakukan setelah melakukan pemeriksaan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News