Sepeda Bambu Siku Curi Perhatian Jakarta Custome Culture

Sepeda Bambu Siku Curi Perhatian Jakarta Custome Culture
Sepeda bambu siku. Foto: Dedi Sofyan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Jakarta Custom Culture (JCC) 2018 di Kemayoran Jakarta tak hanya menyajikan kendaraan modifikasi saja. Ajang ini juga memperkenalkan sepeda karya hasil anak bangsa, sepeda siku-siku bambu.

Sepeda yang ditampilan pada ajang tahunan tersebut bukan sepeda biasa, melainkan yang terbuat dari bambu. Siku-siku Bambu sendiri sudah berdiri sejak 2013 dan sudah menghadirkan beberapa model sepeda mulai dari roadbike, ontel, citybike dan sport.

Owner Siku-Siku Bambu Ainur Rofiq mengatakan, untuk melakukan pengembangan sepeda ini bukan suatu hal yang mudah. Menurutnya, Rofiq harus menggabungkan estetika, durabiliti, gemotri dan lifestlye untuk menjadi sebuah sepeda yang menarik.

“Yang kami gabungkan dalam sebuah sepeda harus punya pengertian sendiri. Misalnya, kami harus bisa membuat sepeda yang sesuai dengan bobot pengendara, itu kan masuk durabiliti. Kemudian, saya juga harus memikirkan sisi lifestyle-nya juga," ujar Rofiq kepada JPNN.com acara JCC di Kemayoran Jakarta, Minggu (28/10).

Tak hanya itu, Rofiq juga harus memikirkan bagaimana membuat sepeda yang nyaman. Sebab, bambu itu tidak hanya salah satu keunggulan saja, tapi juga penting menjadikan sepeda ini enak dipakai.

Untuk kekuatannya tak perlu khawatir, sepeda bambu itu sudah dilakukan uji kelayakan untuk harian sejauh 150 kilometer dengan pengendara berbobot 65-80 kilogram.

Saat ini Rofiq mengaku masih menjual dalam bentuk frame saja. Rofiq juga juga sudah membuka pemesanan untuk sepeda bambunya itu dalam bentuk pree order (PO). Namun, jika pelanggan mengingikan terima jadi, Rofiq akan melakukan diskusi kepaada calon konsumen untuk membahas desain-nya.

"Kami hanya melakukan pembahasan desain saja. Kalau calon konsumen masih bingung saya akan memberikan contoh desain sepeda, agar mereka ada gambara," kata dia.

Untuk kekuatannya tak perlu khawatir, sepeda bambu siku sudah uji kelayakan untuk harian sejauh 150 kilometer dengan pengendara berbobot 65-80 kilogram.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News