Seperti Ini Cara Membantu Korban Kecelakaan di Laut

Seperti Ini Cara Membantu Korban Kecelakaan di Laut
Pembekalan kepada peserta Latihan Pra Tugas Pengamanan Perbatasan Indonesia-Australia. FOTO: DOK.Dispen Koarmatim

jpnn.com - SURABAYA – Dalam rangka meningkatkan kemampuan penanganan medis Basic Live Support prajurit Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Terbatas (Pamtas) Indonesia-Australia menerima pembekalan kesehatan di Ruang Rapat Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim, Ujung Surabaya, Rabu (16/3).

Pelatihan ini diikuti oleh para prajurit KRI Lambung Mangkurat (LAM)-374, KRI Singa-651, dan KRI Badik-623. Pembekalan kesehatan kali ini bertujuan agar seluruh peserta Latpratugas Pamtas Indonesia-Australia mampu menangani pertolongan pertama korban kecelakaan di laut saat melaksanakan tugas dalam menjaga perbatasan wilayah laut antara Indonesia Australia yang tentunya selalu mengutamakan keamanan material dan personel.

Melalui Dinas Kesehatan (Diskes) Koarmatim, Serma APM Huderi  menyampaikan materi tentang pertolongan pertama pada kecelakaan di laut. Cukup banyak faktor yang menyebabkan seseorang tenggelam. Bisa karena bencana seperti diseret banjir. Bisa juga karena olahraga seperti arung jeram atau renang atau musibah seperti tenggelam sebuah kapal serta banyak hal lain.

Sebagai seorang Penolong maka harus terlebih dahulu mengamankan diri sendiri sebelum memberikan pertolongan kepada korban. Karena korban saat tenggelam akan mengalami kepanikan dan cenderung akan menggapai, memegang atau merangkul benda-benda di sekitarnya serta meronta-ronta guna menyelamatkan dirinya. Hal ini sangat berbahaya jika si penolong tidak siap dengan kondisi tesebut.

Selain itu, penolong ketika menjumpai korban tenggelam sebaiknya segera mencari bantuan terdekat dengan menggunakan alat bantu seperti pelampung atau ban karet, sambil terus berusaha untuk mengamati kondisi korban.

Menurut Kepala Dinas Penerangan Koarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman, penolong tidak berusaha untuk memberikan pertolongan pertama di air, karena itu sangat berbahaya tapi memberikannya setelah sampai ditempat yang aman sehingga dapat memberikan bantuan pernapasan kepada korban.(fri/jpnn)



Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News