Sepertiga Kasus Kanker Diperkirakan Bisa Dicegah

Para peneliti Australia memperkirakan banyak kasus kanker sebenarnya bisa dicegah jika warga mengubah kebiasaan hidup yang tidak sehat. Jumlahnya sepertiga dari seluruh kasus kanker setiap tahunnya.
Misalnya kebiasaan merokok, minum alkohol, tidak cukup berolahraga, dan berjemur di bawah matahari terik. Pilihan gaya hidup ini sudah seringkali dihubungkan dengan penyakit kanker.
Tetapi baru kali ini para peneliti di Australia bisa mengetahui seberapa banyak warganya yang kemudian memiliki kanker sebagai hasilnya.
Ditemukan ada 37 ribu warga Australia yang terkena kanker setiap tahunnya sebagai akibat dari pilihan gaya hidup yang telah disebutkan sebelumnya. Jumlah ini berarti sepertiga dari seluruh kasus kanker yang ditemukan.
"Hal ini adalah pertama kalinya kita bisa memperkirakan kanker yang sebenarnya bisa langsung dicegah," ujar Profesor David Whiteman dari Institut Penelitian Kesehatan QIMR Berghofer yang bermarkas di Brisbane.
"Penelitian yang dilakukan di masa lalu melihat satu atau dua penyebab, tetapi kini melihat 13 faktor lain yang menyebabkan kanker," katanya.

Prof. Whiteman memimpin penelitian selama dua tahun untuk menghitung berapa banyak kanker yang dapat dicegah di Australia setiap tahunnya.
"Mengukur faktor gaya hidup dan perilaku tidak mudah, tapi Australia mencatat dengan baik data pada setiap kegiatan. Ini juga dianggap sebagai survei yang cukup akurat untuk mencegah resiko," ujarnya.
Para peneliti Australia memperkirakan banyak kasus kanker sebenarnya bisa dicegah jika warga mengubah kebiasaan hidup yang tidak sehat.
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Sepakat untuk Membangun Kembali Ukraina