Sepertiga Pasien COVID-19 di AS Alami Perubahan Fungsi Mental

Sepertiga Pasien COVID-19 di AS Alami Perubahan Fungsi Mental
Ilustrasi logo kesehatan mental. Foto: Antara

" Mereka masih bisa menangani kegiatan rutin sehari-hari seperti memasak dan membayar tagihan," jelas Dr. Koralnik.

Sebaliknya, 89 persen pasien tanpa perubahan fungsi mental mampu mengelola kegiatan tersebut tanpa bantuan.

Pasien dengan perubahan fungsi mental, istilah medisnya adalah ensefalopati juga hampir tujuh kali lebih mungkin meninggal dibanding yang tidak memiliki jenis masalah itu.

" Ensefalopati adalah istilah generik yang berarti ada sesuatu yang salah dengan otak," kata Dr. Koralnik.

Deskripsi ensefalopati bisa mencakup masalah dengan perhatian dan konsentrasi.

Hilangnya memori jangka pendek, disorientasi, stupor dan "ketidakresponsiman mendalam" atau tingkat kesadaran seperti koma.

" Ensefalopati dikaitkan dengan hasil klinis terburuk dalam hal kemampuan untuk mengurus urusan mereka sendiri setelah meninggalkan rumah sakit," katanya.

" Kami juga melihat itu terkait dengan kematian yang lebih tinggi, terlepas dari tingkat keparahan penyakit pernapasan mereka," ujar Dr. Koralnik.

Studi Northwestern menemukan jika sepertiga pasien COVID-19 AS mengalami beberapa perubahan fungsi mental.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News