Pilpres 2019

Sepertinya Bu Mega Lebih Sreg Jika Jokowi Gaet Pak Kiai

Sepertinya Bu Mega Lebih Sreg Jika Jokowi Gaet Pak Kiai
Presiden Joko Widodo (tengah) bersama Rais Aam Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaron an Nahdliyyah (JATMAN) Habib Lutfi bin Yahya di Pekalongan, Senin (15/1). Foto: Biro Pers Setpres

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan bahwa Joko Widodo memiliki hak khusus untuk memilih tokoh yang akan mendampinginya di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019. Namun, hal itu tak serta-merta membuat tokoh yang beken disapa dengan panggilan Jokowi tersebut leluasa memilih calon wakil presiden (cawapres).

Pangi mengatakan, Jokowi tetap membutuhkan masukan dari partai politik pengusungnya. Sebab, merujuk pada peraturan perundang-undangan maka yang bisa mengusung pasangan calon presiden (capres) dan cawapres adalah partai politik.

"Dalam hal ini saya kira Jokowi dan parpol pengusung bakal melakukan kalkulasi secara matang. Misalnya, mempertimbangkan faktor usia," ujar Pangi di Jakarta, Sabtu (14/7).

Direktur eksekutif Voxpol Center Research and Consulting itu juga meyakini kalangan parpol tak ingin cawapres yang akan dipilih Jokowi nanti mencuri start kampanye untuk maju sebagai capres di Pemilu 2024.  Dalam analisis Pangi, parpol seperti PDI Perjuangan tentu menginginkan tokoh yang akan mendampingi Jokowi dari kader sendiri.

"Jadi, kalaupun tokoh yang dipilih sebagai cawapres Jokowi bukan berasal dari internal PDIP, maka partai itu lebih memilih tokoh yang sepertinya dari segi usia tak mungkin maju kembali," katanya.

Karena itu Pangi menilai Ketua Umum MUI Kiai Ma'ruf Amin punya kans besar untuk menjadi cawapres bagi Jokowi. Selain bukan tokoh partai, Kiai Ma’ruf sudah tak muda lagi tapi punya pengaruh di Nahdatul Ulama (NU).

“Kiai Ma'ruf Amin lebih mudah mendapatkan restu dari parpol koalisi pendukung utama dalam hal ini Megawati dan PDIP, restu Megawati determinan menentukan siapa cawapres Jokowi," pungkas Pangi.(gir/jpnn)


Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menyatakan, partai politik pendukung Jokowi tak akan mau memilih cawapres yang akan mencuri start kampanye Pilpres 2024.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News