Serang Homs, Pasukan Assad Target Warga Sipil

Serang Homs, Pasukan Assad Target Warga Sipil
Serang Homs, Pasukan Assad Target Warga Sipil
Serangan pada hari ke-19 atas Kota Homs kemarin juga menewaskan sedikitnya 13 warga sipil. Tidak ingin jatuh lebih banyak korban warga sipil, aktivis mendesak Assad mengizinkan anak-anak dan perempuan meninggalkan kota tersebut. Namun, Assad mengabaikan permintaan oposisi dan justru mengerahkan lebih banyak pasukan ke Homs sejak Selasa lalu (21/2).

Bersamaan itu, Palang Merah Internasional (ICRC) meminta semua pihak yang berkonflik di Syria melakukan gencatan senjata. ICRC berharap gencatan senjata harian bisa berlangsung selama dua jam. Dengan begitu, ICRC bisa mengirim bantuan pangan dan obat ke daerah rawan konflik. Sayangnya, dialog ICRC dengan wakil pemerintah dan oposisi belum membuahkan hasil.

"Kami mendukung gencatan senjata demi kemanusiaan. Tetapi, kami tidak bisa menjamin jika kelompok-kelompok kriminal rezim (Assad) mau melakukan hal sama," kata Kolonel Riyadh al-Asaad, salah seorang komandan Tentara Pembebasan Syria atau Free Syrian Army (FSA), tentara pembelot yang pro-oposisi. Selama ini pasukan Assad pun banyak bergantung pada milisi bersenjata dalam melakukan serangan atas Kota Homs.

Terpisah, kelompok oposisi Dewan Nasional Syria (SNC) mengimbau dunia internasional mewujudkan zona aman di negerinya. Dengan begitu, perempuan dan anak-anak bisa berlindung di zona aman tersebut tanpa khawatir menjadi sasaran salah tembak. SNC juga meminta Rusia mendesak rezim Assad agar mengizinkan distribusi bantuan kemanusiaan.

DAMASKUS - Bentrok antara pasukan keamanan Syria dan kelompok oposisi semakin serius dan sengit. Kemarin (22/2) pertempuran kembali pecah di Kota

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News