Serapan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Capai 70 Persen

Serapan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier Capai 70 Persen
Foto: Kementan

"Rehabilitasi jaringan irigasi di desa Nagrog ini dilakukan dengan membuat lining saluran sepanjang 103 meter yang termasuk di dalamnya talaud dan lantai saluran berbahan ferrocement yang dapat melayani 60 Ha," ungkap Sarwo Edhy.

Sarwo Edhy menambahkan dengan direhabilitasinya jaringan irigasi di daerah tersebut bisa meningkatkan produktivitas pertanian serta menjaga ketersediaan air. Banyak juga kegiatan semacam ini dilakukan di daerah-daerah lain.

Bila di daerah lain membutuhkan dan memenuhi kriterianya, maka bisa diajukan ke Kementan beserta rencana atau usulan kegiatan didukung dengan gambar atau desain sederhana sebagai dasar perhitungan RAB.

"RJIT sesuai dengan kebutuhan petani. Sebagian besar dananya disalurkan melalui sistem swakelola petani. Dengan swakelola oleh petani, jaringan irigasi tersier yang direhabilitasi umumnya akan lebih bagus dan petani merasa lebih memiliki. Kita membangun secara bertahap berdasarkan kebutuhan masyarakat petani," ujar Sarwo Edhy.

Dia menambahkan, rumus program RJIT adalah jaringan sudah rusak, di sekitarnya ada sawah yang diairi, ada sumber air, dan ada petaninya. Menurutnya, dengan diserahkannya RJIT kepada kelompok tani, maka pembangunan jaringan irigasinya akan dilakukan secara gotong royong atau swakelola. (*/jpnn)

Rehabilitasi jaringan irigasi di Desa Nagrog itu dilakukan dengan membuat lining saluran sepanjang 103 meter.


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News