Serba Spesial sejak Pintu Pesawat hingga Masjidil Haram

Serba Spesial sejak Pintu Pesawat hingga Masjidil Haram
SAUDI - Gubernur Riau Rusli Zainal bersama Menpora Andi Mallarangeng dan anggota rombongan lainnya, di tengah jemaah umrah di Mekah, akhir pekan lalu. Foto: Afni Zulkifli/JPNN.
Lelahnya perjalanan berjam-jam pun langsung sirna, saat rombongan dibawa langsung menuju VIP Lounge (ruang tunggu VIP bagi tamu-tamu kerajaan). Bahkan urusan imigrasi pun langsung ditangani oleh pihak kerajaan. Seorang rekan sempat bercerita, kalau melewati jalur biasa, antrian di bagian imigrasi (bandara) Jeddah bisa sampai berjam-jam. Tapi kali ini rombongan hanya duduk tenang sambil menikmati fasilitas serba mewah, dan tentunya sambutan teh hangat khas Jeddah.

Setelah 30 menit penyambutan ramah di ruang VIP bandara, rombongan pun dibawa menuju hotel. Penjagaan ketat dari mobil keamanan pun disiapkan bagi rombongan. Iring-iringan mobil penjemput dari bandara pun melaju mulus membelah jalan raya. Tidak ada satu pun kendaraan umum maupun milik publik yang berani menghalangi laju kendaraan.

"Ini rombongan tamu Raja," kata supir di mobil yang kami tumpangi. Ditambahkannya, apapun yang berkaitan dengan kepentingan keluarga kerajaan, memang merupakan hal yang harus diutamakan, bahkan di tengah-tengah jalan.

Tidak berapa lama, rombongan tiba di Jeddah Conference Palace, sebuah hotel berbintang lima. Ini bukan hotel biasa, karena memang disiapkan khusus untuk tamu-tamu kerajaan. Selain petugas hotel yang ramah, pintu masuk mulai dari gerbang, dijaga ketat oleh tentara kerajaan bersenjata lengkap. Bahkan untuk mengambil gambar di luar hotel yang langsung menghadap Laut Merah tersebut pun tak dibenarkan. "Ini wilayah privat kerajaan," ujar seorang tentara yang berjaga.

Tamu adalah raja. Tapi bagaimana rasanya menjadi tamu Raja sesungguhnya? Pengalaman inilah yang didapatkan rombongan dari Kementerian Pemuda dan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News