Serikat Pekerja Pertamina Seharusnya Bisa Menahan Diri

Serikat Pekerja Pertamina Seharusnya Bisa Menahan Diri
Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) akan melaksanakan aksi mogok kerja. Foto: tangkapan layar surat FSBB

"Makanya, kalau tiba-tiba serikat pekerja Pertamina melakukan aksi, tentu sangat keterlaluan. Sudah keblinger,” tegasnya.

Ateng menilai, rencana aksi FSPPB memang berlebihan. Kalau pun terkait hak karyawan, harusnya bisa dibicarakan secara internal dengan pihak manajemen.

Apalagi kalau dikaitkan dengan tuntutan untuk meminta Direktur Utama Pertamina mundur, menurut Ateng sudah tidak masuk akal dan sangat tidak normatif.

“Tuntutan mundur dirut sudah tidak prinsip dan normatif. Karena mereka bukan penentu. Mereka tidak punya hak untuk melakukan itu. Mencoba menekan untuk kepentingan. Ini yang membuat aksi mereka itu semakin keterlaluan dan tidak jelas, yang menjadi korban adalah masyarakat kecil,” ujar Ateng.

Untuk itulah Ateng meminta serikat pekerja Pertamina membatalkan aksi dan berdialog dengan Pertamina.

Di sisi lain, Ateng percaya manajemen Pertamina bisa melakukan antisipasi dampak yang akan muncul.

“Kami masih percaya bahwa manajemen Pertamina bisa mengantisipasi dengan sebaik-baiknya,” seru Ateng.(chi/jpnn)

Keterlaluan. Semestinya, sebagai anak bangsa, serikat pekerja Pertamina bisa menahan diri. Jika sampai melakukan aksi mogok kerja, orang lain akan kesulitan mancari nafkah


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News