Sertifikasi Guru Madrasah Dituntaskan

Sertifikasi Guru Madrasah Dituntaskan
Sertifikasi Guru Madrasah Dituntaskan
Untuk itulah, sambung dia, perlu ada negosiasi dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Ini agar uji kompetensi awal tersebut bisa lebih disiapkan sejak awal. Tujuannya sebagai bahan pembelajaran guru madrasah. ”Tadi saya sudah bertemu dengan Direktur Perkembangan Akademik Kemendikbud. Saya meminta agar dibuatkan aturan pra uji kompetensi awal.  Ini bakal sangat baik,” ujarnya. 

Apa bentuk pra uji kompetensi awal itu, kata Nur Syam, merupakan tahapan yang dilewati oleh guru madrasah sebelum mengikuti uji kompetensi awal. Dengan melakukan placement test bagi seluruh guru madrasah. Menurutnya pendekatan placement test tersebut dapat menajdi acuan melihat kondisi guru madrasah.

Seberapa banyak jumlah guru madrasah yang secara teknis siap mengikuti uji kompetensi awal. ”Kalau tanpa placement test, bisa jadi guru madrasah tidak lolos. Kan kuotanya pun sangat sedikit. Yang kita harapkan begitu tes, mereka lolos,” ungkap mantan rektor IAIN Sunan Ampel ini.

Melalui program placement test diharapkan dapat mengetahui peta, mana guru-guru yang sudah memiliki pengetahuan yang mendasar dari aspek-aspek yang akan diujikan. Dan nanti itu akan menentukan rangkingnya. Setelah itu, dia menambahkan hasil placment test menjadi pegangan mengantarkan guru mengikuti uji kompetensi. Berbekal placement test sangat berpeluang guru madrasah lolos sertifikasi. ”Kalau sertifikasi didapat, banyak manfaatnya,” imbuh dia.

JAKARTA – Masih banyaknya guru madrasah di Indonesia yang tak memiliki sertifikasi guru bukan tanpa alasan. Dari data yang ada memang guru

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News