SERU: Fraksi di DPR Saling Menyerang Soal Ini

“Fraksi PKS menolak rencana usulan itu,” Hidayat menegaskan.
Yang aneh lagi, menurut Hidayat, wacana revisi ini bertentangan dengan Global Parliamentary Against Corruption (GOPAC) yang diselenggarakan di Yogyakarta. Apalagi Wakil Ketua DPR dipercaya menjadi Presiden GOPAC, sehingga menjadi tanggung jawab DPR RI berada di garda terdepan pemberantasan korupsi.
Selain menilai usulan revisi yang dilakukan FPDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PPP dan Hanura bertentangan dengan GOPAC, Hidayat juga mempertanyakan sikap PDIP karena beberapa bulan lalu Menkumham Yasonna Laoly sudah pernah mengajukan revisi UU KPK, tapi ditolak Presiden Jokowi.
“Lalu sekarang PDIP usulkan. Apakah artinya PDIP sudah membicarakan dengan Menkumham. Apakah PDIP sudah bicara dengan Pak Jokowi. Lalu kenapa PDIP memaksakan kehendak mengubah UU KPK. Publik bertanya, Menkumham dari PDIP dan fraksi PDIP mengajukan revisi UU KPK yang sudah ditolak Presiden. Ada apa dibalik ini?,” pungkasnya.(fat/jpnn)
JAKARTA - Wacana revisi Undang-Undang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di DPR makin seru. Selain penolakan keras dari pimpinan KPK dan antifis
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen