Sesuai EUA BPOM, Sinopharm Bisa Digunakan Sebagai Vaksin Booster

jpnn.com, JAKARTA - Regional Manager PT Biofarma Andreas Heru Susanto mengatakan booster dilakukan setelah seseorang mendapat vaksinasi primer dosis lengkap, untuk mempertahankan tingkat kekebalan serta memperpanjang masa perlindungan.
“Pelaksanaan vaksinasi dosis booster dapat dilakukan jika vaksin yang digunakan telah mendapatkan EUA atau NIE (Nomor Ijin Edar) dari BPOM dan rekomendasi ITAGI,” ujar Andreas Heru Susanto.
Terdapat dua mekanisme pemberian vaksinasi booster, di antaranya Homolog dan Heterolog.
Homolog yaitu menggunakan jenis vaksin yang sama dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapatkan sebelumnya.
Sedangkan Heterolog yaitu menggunakan jenis vaksin yang berbeda dengan vaksin primer dosis lengkap yang telah didapat sebelumnya.
Andreas kembali mengingatkan setelah vaksin primer Covid-19, kekebalan (antibodi) akan menurun dalam rentang waktu 3-6 bulan.
Oleh karena itu diperlukan vaksin booster untuk meningkatkan antibodi terhadap Covid-19.
Untuk saat ini, vaksin booster harus sesuai antara vaksin primer dan vaksin booster, selain itu sudah mendapatkan EUA BPOM, dan regimen vaksin booster bisa bertambah (update) sesuai data uji klinis dan EUA BPOM.
Untuk saat ini, vaksin booster harus sesuai antara vaksin primer dan vaksin booster, selain itu sudah mendapatkan EUA BPOM.
- Gandeng Pfizer, AMPHURI Ingatkan Calon Jemaah Umrah & Haji Cegah Pneumonia dengan Vaksinasi
- Perlindungan Kesehatan, Prudential Gelar Vaksinasi untuk Karyawan dan Keluarga
- Ini Makanan Mengandung Boraks Temuan BPOM Rejang Lebong
- BPOM-BPJPH Temukan 9 Pangan Olahan Mengandung Babi, Ade Rezki Dorong Kolaborasi Pengawasan
- Kemenkes & Takeda Edukasi Pentingnya Pencegahan Dengue, Jangan Tunggu Wabah Datang
- Temukan Pangan Olahan Mengandung Babi, BPOM dan BPJPH Diapresiasi