Sesungguhnya, FPI Masih Butuh Facebook

Sesungguhnya, FPI Masih Butuh Facebook
Massa FPI. Foto: dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Front Pembela Islam (FPI) Slamet Ma’arif menepis anggapan yang menyebut para pegiat di organisasi yang didirikan Habib Rizieq Shihab itu memboikot Facebook. Sebab, FPIjustru membutuhkan keberadaan layanan media sosial itu untuk berdakwah.

“Kami masih butuhkan Facebook untuk dakwah," kata Slamet di sela-sela aksi FPI bersama masa Akai 121 saat menggelar aksi demo di depan kantor perwakilan Facebook Indonesia di Capital Place, Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Jumat (12/1).

Slamet menambahkan, FPI memang sedang merintis pembuatan media sosial bagi umat Islam. Namun, layanan itu masih dalam tahap penyempurnaan. “Sekarang masih dalam tahap pengujian,” imbuh dia.

Sedangkan aktivis yang juga peserta Aksi 121 Eddi Sudjana menyayangkan langkah Facebook menutup akun-akun dakwah milik umat Islam. Salah satunya adalah pemblokiran akun FPI.

Menurut dia, fungsi Facebook bagi FPI adalah untuk melayani umat Islam. Di sisi lain, katanya, Facebook justru membiarkan akun-akun bagi pegiat lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT).

“Mengapa jalur kami umat Islam diblok, tapi akun LGBT yang membuat kerusakan moral malah dibiarkan,” tegasnya.

Eggi menambahkan, FPI telah dizalimi dan ditindas di negeri sendiri. Karena itu dia mendesak Facebook segera memberi jawaban atas keputusan menutup akun-akun umat Islam.

“Kalau Senin enggak ada jawaban, kami bergerak lagi. Kami juga menuntut pemerintah berpartisipasi untuk membela rakyatnya,” tegas dia.(mg1/jpnn)


Juru Bicara FPI Slamet Ma’arif menepis anggapan yang menyebut para pegiat di organisasi yang didirikan Habib Rizieq Shihab itu memboikot Facebook.


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News