Setahun jadi Tentara Nikahi Anak Komandan Pusdikkav

Setahun jadi Tentara Nikahi Anak Komandan Pusdikkav
Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Kav Oni Aprianur bersama anak dan istrinya. Foto: Istimewa

Berada di Denkavud pun tidak terlalu lama, karena ayah dari Muhammad Akbar ini kembali pindah tugas ke Pusat Kesenjataan Kavaleri (Pussenkav) Kota Bandung.

Menempati penugasan baru di Pussenkav hanya beberapa bulan, kemudian mendapat tugas penempatan di Komando Pembina Doktrin, Pendidikan dan Latihan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (Kodiklat TNI-AD). Beberapa tahun bertugas, Oni memutuskan untuk masuk Sekolah Staf dan Komandan Angkatan Darat (Seskoad) tahun 2009.

“Hampir setahun saya menjalani pendidikan di Seskoad, kemudian dinyatakan lulus dan mendapat tugas di Irian Jaya. Saat itu merupakan daerah rawan dan perbatasan,” jelas pria yang memiliki tinggi badan 170 sentimeter ini.

Menurutnya, saat bertugas di Irian sudah tidak ada daerah operasi. Meskipun demikian, selama bertugas tersebut Oni tetap waspada terhadap serangan yang sewaktu-waktu bahaya mengintai. Daerah rawan adanya di wilayah kebanyakan pedalaman, bahkan tentara yang bertugas di kawasan itu sering bertemu Gerombolan Pengacau Keamanan (GPK).

Selain waspada terhadap GPK, hal lain yang perlu diwaspadai terkait penyakit Malaria karena Irian merupakan endemis malaria. “Alhamdulillah selama bertugas di Irian setahun tidak kena malaria, malah teman banyak yang terkena. Saya selalu berdoa, agar terhindar dari penyakit tersebut disamping jangan terlambat makan. Semua aturan itu kita ikuti dan banyak berdoa jangan sampai sakit,” ujarnya.

Selama bertugas di Irian, istri dan anak-anak memang tak dibawa serta karena bisa menambah beban. Meskipun untuk bawa istri dan anak masih diperbolehkan. Usai menjalani tugas setahun di Irian, Oni kembali ke Kota Bandung. Tapi tak terlalu lama, karena anak ketiga dari tujuh bersaudara ini mendapat penempatan tugas baru ke Kalimantan Timur di Kodam VI/Mulawarman.

Lulusan Seskoad yang telah diikuti Oni merupakan salah satu syarat untuk menempuh kursus pendidikan dandim. Setelah lulus khusus dandim, baru mendapat penempatan jabatan dandim di Tanjung Selor. Usulan penempatan dandim di suatu daerah menjadi keputusan pimpinan atas yang berada di Mabes TNI-AD.

“Penempatan tergantung pimpinan atas disetujui atau tidak untuk kembali ke daerah asal. Tapi kebanyakan TNI itu maunya lebih baik berada di daerah asalnya. Alhamdulillah, saya kembali ke Tanjung Selor bisa terwujud,” terang pria yang hobi olahraga ini.(*/uno/jpnn)

PERKENALAN dengan seseorang yang disayangi bisa saja datang dan lokasi yang tak disangka. Namun bagi Dandim 0903 Tanjung Selor Letkol Kav Oni Aprianur,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News