Setahun Pascatsunami, Ekonomi Nelayan Pandeglang Menggeliat

Setahun Pascatsunami, Ekonomi Nelayan Pandeglang Menggeliat
Aktivitas perajin ikan asin di TPI Labuan I Pandeglang, Banten. Foto: Antara

jpnn.com, PANDEGLANG - Pascabencana tsunami 22 Desember 2018, aktivitas nelayan pesisir pantai Pandeglang, Banten, telah normal kembali.

"Kami sudah melupakan tragedi bencana alam itu," kata Asep, seorang nelayan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Labuan I, Pandeglang, Senin (23/12).

Bencana tsunami yang terjadi di pesisir pantai Pandeglang tahun lalu itu, kata dia, merupakan cobaan dari Allah SWT yang manusia tidak mengetahui kapan bencana alam akan terjadi.

"Mereka, para nelayan di sini tetap melaut dan melupakan tragedi bencana alam itu," katanya.

Saat ini sekitar 200 nelayan TPI Labuan I fokus melaut untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

"Kami sangat bersyukur pascabencana tsunami tangkapan ikan melimpah dan ekonomi nelayan lebih menggeliat," kata Asep.

Ia bersama 19 nelayan lainnya menggunakan kapal 15 GT untuk melaut dan berhasil menangkap ikan sebanyak 10 ton dari hasil melaut sejak Minggu (22/12) siang dan kembali Senin (23/12) pagi . Dengan hasil itu Asep dan rekan-rekannya bisa meraih transaksi di pelelangan ikan sampai Rp 70 juta.

Para nelayan tersebut kebanyakan melakukan tangkapan ikan sekitar Gunung Rakata, Pulau Pencang, dan Pulau Panaitan, kawasan Pantai Taman Ujung Kulon.

Pascabencana tsunami 22 Desember 2018 di Pandeglang, tangkapan ikan melimpah dan ekonomi nelayan lebih menggeliat.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News