Setelah Emirsyah Satar, Masih Ada yang Dikejar

Setelah Emirsyah Satar, Masih Ada yang Dikejar
KPK. Ilustrasi Foto: dok.JPNN.com

Emir diduga menerima suap dari Soetikno berupa uang EUR 1,2 juta dan USD 180 ribu atau setara Rp 20 miliar serta sejumlah barang senilai USD 2 juta (Rp 26 miliar).

Suap dari Rolls-Royce itu diduga berkaitan dengan pengadaan mesin pesawat untuk 11 Airbus A330-300 pada 2012 oleh PT Garuda.

Sebetulnya, ada tiga pilihan mesin untuk Airbus A330-300. Yakni, Rolls-Royce Trent 700, Pratt & Whitney PW 400, atau GE CF6-80E.

Namun, Garuda memilih Airbus A330-300 ditenagai mesin Rolls-Royce Trent 700 yang merupakan produk Rolls-Royce, perusahaan asal Inggris.

Sebagai catatan, total pengadaan Airbus di PT Garuda selama kurun waktu 2005-2014 atau dibawah kepemimpinan Emir adalah sebanyak 50 unit.

Dari hasil penyidikan lembaga antikorupsi Inggris Serious Fraud Office (SFO) sebenarnya menyebutkan ada dua pejabat PT Garuda yang menerima suap dari Rolls-Royce.

Terkait hal itu, KPK menjawab diplomatis. Febri mengatakan, pihaknya masih fokus pada dua tersangka yang telah ditetapkan saat ini.

Terkait bukti-bukti yang diperoleh dari SFO dan lembaga antikorupsi Singapura atau Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB) tetap akan digunakan untuk memperkuat konstruksi kasus korupsi lintas negara (transnasional) itu.

Dua orang sudah ditetapkan sebagai tersangka kasus suap pengadaan mesin pesawat PT Garuda Indonesia (Persero). Namun, perkara ini tampaknya bakal

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News