Setelah Jakarta, Kini Pemerintah Bekasi Mengusulkan Penghentian Operasional KRL

Setelah Jakarta, Kini Pemerintah Bekasi Mengusulkan Penghentian Operasional KRL
Penumpang KRL. Ilustrasi. Foto dok JPNN.com

jpnn.com, BEKASI - Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat, menyetujui penghentian sementara operasional Kereta Rel Listrik (KRL) di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Usulan perihal kebijakan tersebut disetujui pula oleh kepala daerah di Kabupaten Bekasi dan Bogor, Kota Bogor, serta Kota Depok, melalui penandatangan kesepakatan bersama.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi di Bekasi, Jumat (17/4), mengatakan usulan penghentian sementara operasional KRL ini merupakan langkah strategis untuk memutus rantai penyebaran wabah Virus Corona baru atau COVID-19.

"Saya setuju demi memutus mata rantai COVID-19, sudah ditandatangani juga, saya lihat kepala-kepala daerah lain di Bodebek juga sudah tanda tangan," katanya.

Dia menjelaskan kepala daerah se-Bodebek telah menyetujui kemudian mengusulkan penghentian operasional KRL kepada PT Kereta Commuter Indonesia (KCI).

Sebenarnya ada dua skenario penyesuaian KRL di masa PSBB. Pertama, penghentian seluruh operasional KRL sementara. Opsi keduanya dengan mengurangi jadwal pemberangkatan kereta dari dan atau menuju Jakarta.

Rahmat mengaku belum mengetahui apakah surat usulan serupa telah diajukan oleh Pemerintah DKI Jakarta mengingat DKI Jakarta adalah pusat tujuan pergerakan orang dari kawasan Bodebek.

"Belum tahu (untuk DKI) kewenangannya kan Pak Gubernur DKI, biar dulu melihat perkembangan. Tetapi tentunya Bodebek akan terus koordinasi agar tidak ada pergerakan orang melalui transportasi KRL," katanya.

Wali Kota dan Bupati mengaku telah meneken surat permohonan penghentian operasional KRL itu. Surat telah dikirim ke PT KCI.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News