Setiap Hari 20 Anak Berupaya Mengakhiri Hidupnya

Setiap Hari 20 Anak Berupaya Mengakhiri Hidupnya
Setiap Hari 20 Anak Berupaya Mengakhiri Hidupnya


JAKARTA—Pesatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi dari waktu ke waktu menggerus serta menghantam budaya bangsa. Tak heran jika nilai-nilai yang dianggap luhur di kalangan generasi tua sudah tidak lagi sama dalam pandangan generasi muda.

Sebuah penelitian menyebutkan, setiap hari ada sekitar 20 anak dan remaja berusaha mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun, narkoba dan cara-cara lain yang sangat naif. Bahkan setiap hari mereka terlempar dari zona nyaman (zona fitrah) ke zona abu-abu atau ke zona liar.‎ Ironisnya lagi, setiap hari sekitar 75 persen anak-anak dan remaja mengaku tidak terlalu asing dengan pornografi dan porno aksi. 

“Kondisi ini memang sungguh memperihatinkan. Perlu upaya sungguh-sungguh untuk mengembalikan anak-anak ke zona nyaman atau fitrah. Salah satu kuncinya melalui penguatan struktur ketahanan keluarga,” ujar Ustad Bachtiar Nasir (UBN) pimpinan AQL Islamic Center, dalam keterangan resminya, Selasa (17/11).

Tentu saja, kata Bachtiar untuk kembali ke zona fitrah yang mengedepankan hangatnya sentuhan, tatapan, dekapan keluarga, para  orang tua (bapak dan ibu) membutuhkan waktu dan momen yang tepat.  Indikasi keberhasilan bisa dilihat dari berimbangnya antara cerdas intelektual, cerdas emosional  dan cerdas spritual.

Banyak metode yang dikembangkan untuk mengembalikan anak-anak ke zona fitrah melalui peran keluarga. Salah satunya melalui Safariqu Umrah Parenting yang dikembangkan oleh AQL Islamic Center. Kegiatan umrah ini memang berbeda dibandingkan umrah pada umumnya. Selain berumrah, para peserta juga mengikuti kegiatan pengenalan, pengayaan, penanaman dan pembiasaan kehidupan beragama berbasiskan Emotional Spritual Intellegent serta pola pengasuhan Islami dengan memanfaatkan momen UMRAH.

“Setelah mengikuti program ini, para ayah, ibu, anak dan keluarga lainnya diharapkan mampu menemukan solusi permasalahan keluarga sehingga saat kembali ke Tanah Air, akan terjadi penguatan struktur ketahanan keluarga. Ini akan mempercepat pengembalian zona fitrah bagi anak-anak,” ujar Dwi Elie Sugiharto, Direktur SafariQu.

Program umrah yang membidik keluarga ini akan berlangsung selama sembilan hari dengan pilihan waktu pada 29 Desember 2015 hingga awal 6 Januari 2016. Para peserta akan dibekali wawasan dan keterampilan pola pengasuhan dan umrah oleh para Ustadz dari AQL Islamic Center.

Ada berbagai tema yang telah disiapkan diantaranya Komunikasi, Manajemen Konflik, Couple Skill dan lainnya. Bekal tersebut akan diterapkan secara intensif saat program Umrah berlangsung di Tanah Suci. Sepulang dari tanah suci para peserta akan mengikuti program Pasca Umrah berupa pendampingan dan pengayaan parenting selama satu bulan.

Dengan memberikan ilmu dan keterampilan pengasuhan melalui program ini kepada para peserta, manfaatnya akan lebih maksimal dan ilmu yang diperoleh dapat diterapkan langsung dalam kehidupan nyata nanti sekembali dari tanah suci. “Kami berkomitmen membangun keluarga Sakinah Mawaddah wa Rahmah serta memberdayakan dan meningkatkan standar hidup berkeluarga  Keluarga Muslim Indonesia,” pungkasnya. (esy/jpnn)

 


JAKARTA—Pesatnya perkembangan teknologi dan derasnya arus informasi dari waktu ke waktu menggerus serta menghantam budaya bangsa. Tak heran


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News