Setuju Gak? Konsep Konser Musik Dibayar Sampah

Setuju Gak? Konsep Konser Musik Dibayar Sampah
Djarot Saiful Hidayat menghadiri diskusi bertema Semangat Pemuda Reggae, Semangat Pemuda Cinta Damai di Pisa Kafe, Menteng, Minggu (16/4). Foto: Djainab Natalia Saroh/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Komunitas musisi yang tergabung dalam Indonesian Reggae menawarkan konsep konser dibayar dengan sampah.

Ini demi menjaga kebersihan ibu kota. Eh tapi ini bukan sampah benaran loh.

"Bukan berarti kami manggung dibayar sampah, tapi dibayar pemerintah lah. Maksudnya, konser yang disuguhkan itu diperuntukkan untuk masyarakat yang sudah membuang sampah dengan benar," tutur Conrad, vokalis grup band reggae 'Conrad Good Vibration' dalam diskusi 'Semangat Pemuda Reggae, Semangat Pemuda Cinta Damai' di kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.

Pembiayaan konser itu, kata Conrad, ditanggung pemerintah melalui bank sampah yang sudah ada dalam APBD.

"Jadi misalnya, kelurahan Penjaringan bersih karena warganya tidak membuang sampah sembarangan, kebersihan sungainya juga dijaga, nah pemerintah memberikan reward dengan membuat konser di daerah tersebut. Misalnya mendatangkan Slank, atau musisi lain. Dan yang membiayai konser itu ya pemerintah. Jadi dana APBD untuk kebersihan bisa dialokasikan untuk konser itu," jelas Conrad. 

Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat yang juga hadir langsung mengapresiasi gagasan itu.  

"Kita memang ada yang namanya bank sampah. Program itu bisa saja dilaksanakan bagi masyarakat yang bisa menjaga kebersihan di lingkungannya," kata Djarot yang disambut tepuk tangan anak-anak komunitas reggae.(mg7/jpnn) 

 

Komunitas musisi yang tergabung dalam Indonesian Reggae menawarkan konsep konser dibayar dengan sampah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News