Seusai Meninjau Proyek Bahlil Berbagi Kabar Baik soal Gasifikasi Batu Bara

Seusai Meninjau Proyek Bahlil Berbagi Kabar Baik soal Gasifikasi Batu Bara
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia meninjau lokasi proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol di Kalimantan Timur.Foto: Humas BKPM

PT Kaltim Prima Coal (KPC) sebagai pemilik wilayah pertambangan batu bara di Kecamatan Bengalon, Kutai Timur, Kalimantan Timur akan menjadi pemasok batu bara bagi fasilitas gasifikasi tersebut.

Selanjutnya, pengolahan batu bara menjadi metanol akan dilakukan oleh PT Air Products East Kalimantan (PT APEK), yang merupakan joint venture antara Air Products dengan PT Bakrie Capital Indonesia Group dan PT Ithaca Resources.

Bahlil mengungkapkan PT APEK yang bergerak dalam bidang usaha industri gasifikasi batu bara menjadi metanol memiliki rencana investasi sebesar Rp 33 triliun.

"Target kapasitas produksi sebesar Rp 1,8 juta ton metanol per tahun dan royek ini ditargetkan beroperasi komersial pada kuartal IV 2024," ungkap Bahlil.

Proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol di Bengalon telah ditetapkan sebagai Proyek Strategis Nasional sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 109 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional (PSN).

Dengan adanya proyek ini, diharapkan dapat mengurangi impor gas Indonesia sebesar USD 7,6 miliar selama masa produksi dan meningkatkan perolehan devisa hingga USD 4,7 miliar selama masa konstruksi dan produksi.(mcr28/jpnn)

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia melakukan kunjungan kerja lapangan ke lokasi proyek gasifikasi batu bara menjadi metanol di Kalimantan Timur.


Redaktur : Elvi Robia
Reporter : Wenti Ayu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News