Sewa Rumah dan Beli Makanan Termasuk Pengeluaran Terbesar di Australia

Salah satu agenda utama Perdana Menteri Australia yang baru, Scott Morrison, adalah ingin menekan harga listrik dan gas lewat kebijakannya.
Dari data terbaru Biro Statistik Australia, listrik dan gas menjadi pengeluaran rumah tangga yang meningkat tajam, dengan nilai keduanya mencapai lebih dari Rp 500 ribu (atau AU$49,11) per pekannya.
Tapi kenaikan pengeluaran listrik dan gas sebenarnya masih 'kalah' dengan pengeluaran rumah tangga untuk membeli makanan dan rokok.
Pengeluaran rumah tangga untuk makan keluar di restoran atau memesan makanan ke rumah bisa dua kali lebih mahal dari pengeluaran listrik dan gas, yang rata-rata mencapai AU$95 atau kurang lebih Rp 1 juta per minggu.
Bahkan pengeluaran untuk membeli minuman alkohol, seperti bir dan anggur, bisa 1,6 kali lebih mahal dibandingkan pengeluaran untuk listrik dan gas. Rata-rata pengeluaran rumah tangga untuk membeli gabungan bir dan wine mencapai AU$59, atau lebih dari Rp 600 ribu per minggu.
Pada kenyataannya, gabungan dari pengeluaran listrik dan gas dalam rumah tangga di Australia tidaklah masuk dalam 10 pengeluaran terbesar rumah tangga.

Rata-rata pengeluaran untuk berlibur ke luar negeri, misalnya, senilai lebih dari AU$48, atau lebih dari Rp 480 ribu per minggu, masih lebih mahal dibandingkan dengan pengeluaran listrik.
- Dunia Hari Ini: Setidaknya Delapan Orang Tewas Setelah Serangan India ke Pakistan
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Mungkinkah Paus Baru Datang dari Negara Non-Katolik?
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM