SFC Minta Laga Mereka Melawan Arema FC Diinvestigasi

SFC Minta Laga Mereka Melawan Arema FC Diinvestigasi
Logo Arema FC. Foto: aremafc.com

"Yanto mengalami patah di bagian hidung dan usai pertandingan harus dirawat di RS PKU Solo karena darah yang terus mengalir dengan deras. Saat kejadian itu, tidak ada peringatan atau kartu yang diberikan oleh wasit kepada pemain yang melanggar," jelasnya.

Kejadian cukup disayangkan, apalagi kejadian seperti ini bukanlah hal yang baru pertama dialami pihaknya. "Di turnamen Piala Gubernur Kaltim 2016, Firman Utina dilanggar dengan keras sehingga harus absen selama dua bulan lebih dan wasit juga mengabaikannya,” terang dia.

“Lalu di kompetisi Torabika Soccer Championship (TSC) A 2016 juga salah satu pemain kami Ichsan Kurniawan juga mengalami hal yang sama. Bahkan sampi harus operasi dan hingga sekarang belum bisa bermain kembali," bebernya.

Selain perlindungan pemain, pihaknya juga meminta agar kualitas wasit terus ditingkatkan. Di laga yang sama, beberapa kali ada keputusan kontroversial seperti handsball dan pelanggaran di kotak penalti yang menurutnya diabaikan oleh wasit.

Apalagi pihaknya mendapat info bahwa Abdul Rahman Salasa bukanlah wasit yang awalnya dipersiapkan untuk memimpin laga tersebut.

"Seharusnya wasit cadangan kemarin yang memimpin, namun akhirnya diganti Abdul Rahman Salasa. Kedua pelatih sendiri sebelum laga sudah memprediksi laga akan berlangsung ketat, tentu diperlukan seorang wasit yang adil dan tegas. Apa yang kami lakukan ini tidak ada maksud lain selain demi kemajuan sepakbola nasional," kata dia. (cj11/ion)


 Manajemen Sriwijaya FC meminta kepada Ketua Umum PSSI mengusut laga babak 8 besar Piala Presiden 2017 yang mempertemukan Laskar Wong Kito melawan


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News